Indramayu, PN
Pjs Bupati Indramayu, Bambang Tirtoyuliono mengingatkan msyarakat di diminta waspada terhadap bencana hidrometeorologi yang akan terjadi di penghujung tahun 2020 hingga awal tahun 2021. Fenomena hidrometeorologi ini terjadi karena pengaruh La Lina yang melanda Indoneaia.
.”Hidrometeorologi adalah bencana yang dipengaruhi oleh faktor cuaca seperti banjir, longsor, dan puting beliung,” kata Bambang saat Apel Siaga Bencana di Halaman Mapolres Indramayu, belum lama ini.
Bambang menegaskan, fenomena hidrometeorologi berpotensi mengakibatkan terjadinya bencana alam. Apalagi fenomena musim penghujan saat ini, intensitas curah hujannya cukup tinggi yang disertai dengan angin kencang sebagai akibat terjadinya la nina.
Menurut Bambang, berdasarkan data kebencanaan di Kabupaten Indramayu, hidrometeorologi berpotensi menimbulkan bencana gelombang pasang/rob yang dapat melanda wilayah Indramayu yang umumnya terjadi di 10 kecamatan yakni Krangkeng, Karangampel, Juntinyuat, Balongan, Indramayu, Pasekan, Losarang, Kandanghaur, Patrol dan Sukra.
Sedangkan untuk daerah rawan banjir, umumnya terjadi di 8 wilayah kecamatan seperti Sukagumiwang, Kertasemaya, Jatibarang, Tukdana, Lohbener, Sindang, Losarang dan Terisi.
“Secara kolektif perlu dilakukan langkah-langkah mitigasi antara lain melalui upaya edukasi preventif dan upaya responsif tanggap darurat oleh seluruh pihak, baik pemerintah daerah, TNI, Polri, relawan maupun masyarakat secara kolektif dan kolaboratif melakukan penanganan bencana. Ini dilakukan sebagai upaya mengurangi cakupan wilayah yang terdampak bencana, kerugian harta benda, bahkan korban jiwa,” tegas Bambang.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, saat ini sudah terbentuk 61 kampung tangguh bencana, serta Pos Komando Siaga Darurat Bencana yang sudah dibentuk perlu dioptimalkan perannya, untuk melakukan edukasi preventif bahkan tindakan responsif tanggap darurat ketika terjadi bencana. (02/san)