Indramayu,PN
Banjir masih melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Indramayu. Perhatian sejumlah elemen masyarakat terus berdatangan untuk membantu kebutuhan warga tedampak.
Bedasarkan pemantauan Pelita, bantuan datang bukan hanya dari unsur tim penanggulangan bencana seperti BPBD , PMI maupun TNI Polri, namun juga sejumlah lembaga profesi, LMS maupun unsur kemasyarakatan lainnya.
Pemkab melalui BPBD dan PMI Indramayu selain menurunkan tim bancana dengan membangun posko banjir, dapur umum hal ini didukung pula oleh unsur masyarakat lainnya tercatat beberapa organisasi profesi seperti Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI), PGRI , Ormas GRIB serta sejumlah unsur elemen lain yang memiliki kepedulian telah menajdi bukti bila bencana alam banjir yang melanda lebih dari 12 kecamatan di Indramayu ini butuh perhatian banyak pihak.
Meski dilaporkan kondisi genangan sudah mulai surut, namun hal ini tidak menyurutkan kewaspadaan tim tanggap bencana untuk terus memantau kondisi dilapangan. Tingginya intensitas hujan yang masih terjadi di daerah hulu sungai seperti wilayah Garut, Sumedang dan Majalengka yang melintas ke kawasan Indramayu, sejumlah sungai masih bepotensi mengalami peningkatan debit air.
Masyarakat yang berada di sekitar kawasan bantaran sungai di Indramayu seperti sungai Cimanuk, Cipanas, Cipunegara serta sejumlah sungai lain yang bermuara di Indramayu masih memiliki potensi meluap, dengan naik surutnya debit air disejumah sungai tesebut .” Untuk itu, kami pihak BPBD Indramayu terus menerjunkan tim pemantau bencana disejumlah titik, terutama mewaspadai adanya luapan air sungai disejumlah wilayah, karena banjir di Indramayu sebagian besar merupakan banjir kiriman, alias akibat sungai meluap atau limpas ke kawasaan pemukirman,” tutur DR Cahya tim BPBD Indramayu.
Sementara itu pihak PMI Indramayu juga kini selalu stand by untuk melaksanakan pemantauan bahaya bencana banjir disejumlah wlayah. Ketua PMI Cabang Indramayu H.Mulya Sejati menjelaskan bila pihaknya kini terus berkoodinasi dengan sejumlah pihak tekait untuk melakukan koordinasi tekait dengan tanggap darurat bencana banjir, disamping tugas utama PMI dalam penyediaan darah bagi pasien.” Kita membagi dalam dua tim yaitu tim pelayanan PMI dalam penyediaan darah serta tim yang diturunkan langsung dalam membantu korban banjir,” tandas dia.
Hingga berita ini diturunkan, dilaporkan masih ada sejumlah wilayah yang masih mengalami dampak genangan banjir teutama kawasan pemikiman yang bersebelahan langsung dengan sejumlah sungai.” Terus terang kita masih kawatir adanya banjir susulan, bila hujan turun terus menerus terutama di daerah aliran sungai DAS seperti di wilayah Garut dan Sumedang, karena luapan bisa berlangsung tiba-tiba, merendam kawasan pemukiman,” tutur Furkon warga Kecamatan Kandanghaur.
Wilayah Kecamatan Kandanghaur merupakan wilayah terdampak banjir dan menyebabkan ratusan rumah terendam hingga ketinggian 50 cm, selain Kandanghaur wilayah lain yang kini masih berstatus waspada adalah wilayah Kecamatan Haurgeulis , Trisi,Widasari dan Kertasmaya yang pada banjir sebelumnya menyebabkan ribuan rumah terencam banjir **(ichsan).