Kab. Cirebon, PN
Dengan adanya sistem penerapan pembelajaran daring untuk peserta didik di masa pandemi Covid-19, selain merubah pembelajaran tatap muka antara siswa dengan guru tentunya juga secara praktis merubah kegiatan praktik. Khususnya bagi kalangan para siswa SMK. Seperti di SMK Muhammadiyah Lemahabang, dalam upaya terus meningkatkan mutu lulusan di tengah pandemi, sekolah ini mengambil kebijakan untuk pembelajaran adaptif dan normatif dengan melaksanakannya secara daring. Namun untuk kegiatan praktik tetap dilaksanakan sekolah dengan tetap kedepankan berbagai protokoler kesehatan yang wajib dipatuhi seluruh siswa dan guru tanpa kecuali. Pantauan PN, pada masa kegiatan praktik Siswa Kelas X SMK Muhammadiyah Lemahabang selain nampak terlihat tertib dengan berbagai sarana protokoler kesehatan yang telah di sediakan sekolah, baik guru dan siswa pun terlihat mematuhi ketentuan protokoler yang telah ditetapkan sekolah.
Wakasek Kurikulum SMK Muhammadiyah Lemahabang, Nurhayati, ST menjelaskan, pada pelaksanaan praktik di masa Pandemi Covid-19 ini dalam satu kelas dibagi tiga kelompok atau 10-12 siswa perkelompok. Menurutnya, di SMK ini pembelajaran praktik memang sangat diutamakan, karena 70 persen pembelajaran terdapat pada kegiatan praktik dan 30 persennya yakni teori. Dengan 70 persen praktik ini diharapkan dapat melahirkan lulusan yang berkompeten di bidangnya, sehingga diharapkan para lulusan mudah terserap di dunia usaha dan juga dunia industri. Adapun kegiatan untuk Kejuruan TBSM dan TKR di SMK Muhammadiyah Lemahabang diantaranya terdapat Praktik Pekerjaan Dasar Otomotif (PDO) dan Gambar Teknik (Gamtek), sedangkan untuk Kejuruan TKJ akan menyusul karena sedang dilakukannya pemasangan jaringan. ”Untuk pembelajaran adaptif dan normatif kita laksanakan secara daring, tetapi untuk kegiatan praktiknya tetap dilaksanakan sekolah dengan mengdepankan ketentuan protokoler kesehatan,” tegasnya.
Lanjut dikatakan Nurhayati, siapapun ketika akan memasuki lingkungan sekolah wajib mengikuti protokoler kesehatan yang sudah diterapkan, diantaranya yakni pengecekan suhu badan, cuci tangan, menggunakan masker dan juga jaga jarak. Selain itu, sterilisasi pun sudah diikuti oleh pihak sekolah melalui pengikut sertaan rapid test pada kalangan guru produktif, dimana hasilnya pun negatif. Atas hal tersebut, guna berlangsungnya kegiatan di sekolah yang kondusif, sekolah pun mengizinkan bagi siswa yang sakit untuk tidak diperkenankan mengikuti kegiatan praktik selama siswa belum dalam kondisi sehat. ”Kali ini kegiatan praktik baru untuk Kelas X saja, sedangkan untuk Kelas XI dan Kelas XII akan menyusul berkelanjutan,” singkatnya. (ries)