Kab. Cirebon, PN
Melalui sumber anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) APBN Tahun Anggaran 2020, SDN 1 Curug Kecamatan Susukanlebak berkomitmen untuk terus memaksimalkan Pembangunan Tiga lkal Ruang Kelas Baru (RKB) dengan nilai Anggaran mencapai Rp 630.000.000,-. Kegiatan swakelola melalui Panitia Pembangunan di Satuan Pendidikan tersebut konon dimulai sejak 10 Agustus 2020 lalu dengan waktu pelaksanaan 120 Hari Kerja, dimana dalam pelaksanaan pembangunannya pun tentunya melibatkan dan menyerap tenaga kerja lokal sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat sekitar sekolah. Adapun dengan dikucurkannya Anggaran DAK Fisik pada Bidang Pendidikan sendiri tentunya tidak lain bertujuan untuk dapat mendorong terealisasinya peningkatan pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) maupun Standar Nasional Pendidikan (SNP), dan meningkatnya Indek Pembangunan Manusia (IPM).
Ketua Komite SDN 1 Curug, Tatang Herlana mengatakan, pada pelaksanaan kegiatan pembangunan Tiga RKB di SDN 1 Curug pihaknya melibatkan 18 tenaga kerja lokal sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat sekitar sekolah. Selain itu, untuk bahan material yang digunakan pihaknya menjamin keseluruhannya telah sesuai dengan RAB yang ada dengan melibatkan pemberdayaan masyarakat lokal. Seperti halnya pada pengadaan atau pemasangan Kusen jendela dan pintu dengan menggunakan bahan Kayu Kamper berkualitas, pasir lokal berkualitas dan Semen Gresik yang dijamin pada hasil mutu dan kualitasnya. Menurutnya pun, sejauh ini tahap pembangunan di sekolahnya sudah memasuki dan mencapai 35 persen atau sudah masuk pada tahap kedua, mengingat untuk pembangunan tahap kesatu hanya sampai 25 persen saja. ”Alhamdulillah pembangunan sudah mencapai tahap kedua karena sudah melampaui 25 persen dari tahap kesatu, dan semoga progres pembangunan ini terus dapat berjalan kondusif dan sesuai dengan RAB yang ada,” tuturnya.
Lanjut disampaikan Tatang, dirinya sangat merasa bersyukur dengan adanya penambahan ruang kelas baru di SDN 1 Curug, tentunya dengan terealisasinya penambahan RKB ini dapat memberikan solusi pada kuota jumlah siswa yang gemuk yang selama ini dirasa tidak efektif pada kegiatan belajar mengajar di kelas. Untuk diketahui, kelebihan jumlah rombel di kelas tentu dikarenakan adanya keterbatasan sarana ruang kelas yang dimiliki sekolah selama ini, sehingga dalam satu kelas atau satu rombel bisa mencapai 50 siswa. Atas hal tersebut, dengan penambahan tiga lokal RKB sangat memberikan solusi pada persoalan jumlah rombel yang ada di SDN 1 Curug, sehingga ketika Tiga RKB ini sudah berdiri dan dapat digunakan tentunya akan dilakukan pembagian rombel pada kelas gemuk di tiga angkatan secara prioritas. ”Anak jangan sampai duduk berdesakan, karena jumlah rombel siswa di kelas saat ini overload hingga mencapai 50 siswa. Tentunya dengan adanya penambahan RKB dan penambahan rombel, kedepannya secara otomatis dibutuhkannya pula penambahan tenaga guru atau tenaga guru honorer,” terangnya. (ries)