Indramayu,PN
Para petani di kawasan lumbung padi pantura Indramayu, harus menerima dampak banjir yang menyebabkan kualitas gabah hasil panen rendeng menurun.
Padi yang telah menguning tanda siap dipanen, tenyata memiliki tingkat kadar air tinggi akibat tegenang banjir dua pekan lalu. Selain kualitas gabah rendah tenyata hasil panen mengalami penurunan hingga 30 persen, dari kondisi normal. Seperti diungkapkan Didi,59 petani di Blok Jangkar Desa Sindang Kec.Sindang hasil panen rata-rata perhektar yang sebelumnya bisa mencapai 6 s.d 7 ton, kini hanya mencapai 4,5 ton itupun diselamatkan dengan upaya panen lebih awal.” Kondisi padi yang terendam selain mengakibatkan kadar air tinggi, gabah pun bewarna kehitaman dengan hasil rata-rata perhektar juga mengalami penurunan,” tutur dia.
Sebagian petani di sejumlah wilayah terdampak banjir saat lebih memilih panen lebih cepat, karena kondisi tanaman padi yang tidak memungkinkan. “Sekarang bulir padi yang terendam banjir, mudah rontok, sehingga berdampak pada hasil panen yang menurun, selain itu harga gabah dengan kondisi kadar air tinggi juga menyebabkan harga anjlok,” tutur Parta , 62 petani di Blok kalen sawah desa Penganjang.
Bagi para petani di blok ini, panen kali rendeng ini terbilang dibilang kurang beruntung selain kualitas menurun akibat genangan banjir, serangan hama terutama hama burung yang menyerang areal sawah dituding menjadi penyebab penurunan hasil panen yang didapat petani,” selain banjir, serangan hama berupa burung yang menyerang padi yang sudah menguning menyebabkan hasil panen mengalami penurunan, jelas menyebabkan petani alami kerugian,” tuturnya.
Penurunan hasil panen ini, juga diakui Kliwon,57 lahan garapan sawah hasilnya tidak menguntungkan, bahkan dalam satu hampatan hanya mencapai 2,5 ton saja, nilai jual tesebut dianggap belum bisa menutupi biaya produksi belum lagi memperhitungkan biaya sewa lahan.” Saya menggarap lahan sewa, namun hasil panen kali ini tidak memuaskan kalau dihitung dengan biaya garap dan proses tanam, haslnya pas pasan saja, telebih hal itu belum menghitung biaya sewa lahan, jelasnya petani kini merugi,” ungkapnya.
Berdasarkan pemantauan Pelita News disejumlah wilayah memamg saar ini ada sejumlah petani yang tepaksa memanen padi lebih awal untuk mengurangi kerugian.” Padi yang ditanam sudah rebah akibat hujan dan angin kencang yang melanda Indramayu, akibatnya padi yang menguning dan siap panen teendam banjir, sehingga berpengaruh pada kualitas gabah hasil penen yang berarti pula pada harga jual pasca panen yang turun,” tutur Rasmadi, 47 petani di Desa Karanganyar Kec.Kandanghaur.**(ichsan)