Kabupaten Cirebon,PN
Hari ini, Wartawan Harian Umum Pelita News, mendapatkan informasi terkait keluhan, keprihatinan, kegelisahan dan ketidakpuasan atas ulah diduga oknum pimpinan atau diduga oknum bawahan berbagai diduga instansi baik diduga instansi pemerintahan termasuk juga diduga instansi Pemerintahan Desa ( Pemdes ) yang memanfaatkan situasi wabah pandemi covid-19 untuk bermalas malasan, mereka telat masuk kantor bahkan hingga waktu yang tidak jelas datangnya dan yang lebih aneh lagi sampai tidak masuk atau datang kekantor dimana mereka bekerja dengan berbagai alasan.
Wabah pandemi covid-19 tidak seharusnya menjadi halangan untuk telat datang bahkan sampai tidak masuk kerja, tetaplah bekerja karena dalam kondisi seperti ini yang terpenting adalah tetap menjaga dan menerapkan kedisiplinan protokol kesehatan, ucap Pegiat, Pemerhati Kemasyarakatan dan Desa serta Kinerja Aparatur Pemerintahan, Suyitno Syam ketika ditemui Wartawan Harian Pelita News untuk dimintai komentar dan tanggapannya terkait dugaan tersebut diatas, rabu ( 14/10/20 )
” Setiap pekerjaan dibutuhkan etos kerja yang tinggi agar dapat mewujudkan cita cita yang hendak dicapai, bekerja perlu dengan keseriusan, totalitas hingga tuntas selain itu perlu juga fokus dan komitmen dalam mengemban amanah ” tegasnya.
Lebih lanjut diterangkan Suyitno Syam, wabah pandemi covid-19 memang mengubah banyak hal termasuk dunia kerja, aktivitas relatif longgar tidak ada pengawasan melekat dari pimpinan ” kondisi ini juga diperparah dengan tertundanya sebagian besar program karena kegiatan misalnya pembangunan ditiadakan, anggaran dipangkas dan sebagainya karena anggaran difokuskan untuk penganan dan pencegahan covid-19, program yang berjalan praktis hanya kegiatan rutin semisal pelayanan masyarakat ” imbuhnya.
Dalam kondisi seperti ini faktor pengawasan dari pimpinan diatas dari instansi atau instansi pemerintahan tersebut merupakan hal yang sangat penting, harus tegas apalagi untuk mereka yang diduga memang mentalitasnya diduga malas dan diduga kurang amanah ” didalam ajaran yang kita anut, Agama Islam menghargai kerja keras dan melarang bermalasan, Islam mengajarkan umatnya untuk kerja sampai tuntas, ikhlas dan jujur sehingga menghasilkan kerja yang maksimal dan hasilnyapun memuaskan khususnya untuk masyarakat ” tandasnya.
Maknailah kerja sebagai Rahmat Allah SWT yang patut disyukuri, kerja adalah amanah maka etos kerja harus dijaga dengan penuh tanggungjawab, kerja merupakan panggilan jiwa dan harus dilandasi dengan semangat pengabdian lalu dengan bekerja salah satu cara manusia mempertahankan jatidirinya dan yang terpenting kerja adalah ibadah, ketika kita bekerja dilandasi semangat ibadah maka setiap gerak dan langkah akan dicatat sebagai kebaikan, katanya.
Didalam kita bekerja dituntut untuk menumbuh kembangkan inovasi dan kreativitas serta bekerja merupakan kehormatan karena bekerja cermin kemandirian ” yang harus kita pahami dan mengerti yaitu kerja merupakan pelayanan, setiap pekerjaan yang terkait dengan pelayanan berupayalah memberikan pelayanan yang terbaik dan maksimal sehingga akan menghasilkan kinerja dan hasil kerja yang paripurna ” tutup Suyitno Syam. ( Nurzaman )