Kab. Cirebon, PN
Hari ini sebanyak 435 Rumah Tangga Sasaran (RTS) di Desa Mekarsari Kecamatan Waled mengantri penyaluran Program Bantuan Sosial Tunai (BST) Periode Kedua yang bersumber dari Kemensos RI Tahun Anggaran 2021. Berdasarkan pantauan PN, warga penerima bantuan tersebut mengantri penyaluran yang dilakukan oleh Kantor Pos Ciledug bertempat di aula Kantor desa setempat, Senin (22/2). Adapun masing-masing warga penerima bantuan mendapatkan kucuran Program BST Periode kedua sebesar Rp 300.000,- seperti periode-periode sebelumnya, dimana bantuan tersebut dilakukan pemerintah dalam upaya penanggulangan terhadap masyarakat terdampak Covid-19.
Kuwu Desa Mekarsari, Uman Jayus Nudin menjamin terkait warga penerima bantuan pada Program Bantuan Sosial Tunai (BST) Kemensos ini merupakan murni warga yang benar-benar tidak terdata atau tidak masuk sebagai warga penerima bantuan pada beberapa program bantuan lainnya, seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Program Sembako dan juga Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang bersumber dari Dana Desa. Menurutnya, Program BST sendiri merupakan bantuan yang bersumber dari Kementerian Sosial Republik Indonesia yang diberikan kepada masyarakat sebagai upaya penanggulangan akibat terdampak Covid-19. ”Kami pastikan 435 RTS yang menerima Program BST ini merupakan warga yang tidak terdata atau tidak menerima bantuan dari program lainnya, seperti PKH, Program Sembako maupun BLT Dana Desa,” jelasnya.
Uman Jayus Nudin pun menerangkan, tujuan lain dari realisasi Program BST ini adalah sebagai upaya menjaga daya beli masyarakat di masa Pandemi Covid-19. Oleh karenanya, dengan adanya realisasi Program BST Periode kedua ini dirinya berharap dan menghimbau kepada seluruh masyarakat agar dapat dengan bijak menggunakan setiap dana bantuan yang disesuaikan dengan kebutuhan keluarga, terlebih Desa Mekarsari baru beberapa hari lalu dilanda bencana banjir cukup parah. ”Alhamdulillah penyaluran Program BST Periode kedua ini sudah terealisasi dengan kondusif. Untuk itu saya berharap dana bantuannya pun dapat digunakan secara bijak oleh masyarakat terlebih pasca bencana banjir yang baru saja menerjang Desa Mekarsari,” ujarnya. (ries)