Kabupaten Cirebon ,PN
UPTD Puskesmas Tegalgubug Kabupaten Cirebon terus melaksanakan vaksinasi covid-19 tahap pertama untuk sasaran guru, kali ini para guru dilingkungan wilayah kecamatan Arjawinangun termasuk para guru di SDN 3 Tegalgubug yang tak luput dari sasaran vaksinasi tahap pertama.
Dalam Wawancaranya dengan Wartawan Harian Pelita News, rabu ( 24/3/21 ) Suyitno Syam salah seorang guru di SDN 3 Tegalgubug menyampaikan pelaksanaan vaksinasi covid-19 untuk pelayan publik termasuk salah satunya guru di SDN 3 Tegalgubug sudah sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh pihak UPTD Puskesmas Tegalgubug ” Alhamdulillah sebagian besar guru guru dilingkungan wilayah kecamatan Arjawinangun termasuk guru guru di SDN 3 Tegalgubug dan diri saya salah satunya sudah disuntik vaksin, ucapnya.
Menurut Suyitno Syam vaksinasi tersebut yang dirasakannya jauh dari bayangan sebagian orang karena ternyata setelah saya disuntik vaksin sama sekali tidak ada efek bahkan rasanyanyapun hanya seperti digigit semut ” saya merasakan sendiri ya seperti digigit semut, Alhamdulillah tidak ada efek samping ” ujarnya.
Dengan dilaksanakannya program vaksinasi covid-19 termasuk untuk guru guru, saya berharap agar proses Kegiatan Belajar Mengajar ( KBM ) tatap muka umumya di Kabupaten Cirebon dan khususnya dilingkungan wilayah kecamatan Arjawinangun yang nantinya sudah dapat dilakukan untuk memecahkan persoalan yang selama satu tahun ini dirasakan bersama ” saya ingin segera aktivitas KBM tatap muka disekolah bisa kembali normal oleh karena itu harapa dan himbauan saya kepada guru guru di Kabupaten Cirebon khususnya dilingkungan wilayah kecamatan Arjawinangun apabila sudah mendapatkan kesempatan untuk dilaksanakan vaksinasi, jangan ragu ragu untuk segera disuntik vaksin, imbau Suyitno Syam.
” Tidak ada efek samping apa apa jadi saya berharap vaksinasi ini bisa menjaga dan melindungi diri kita sebagai guru untuk tidak tertular virus covid-19 ketika nanti KBM tatap muka itu dilaksanakan dan saya menilai tepat jika sekolah dibuka setelah vaksinasi diberikan kepada guru dan tenaga kependidikan, jika KBM tatap muka belum diijinkan atau diperbolehkan, saya khawatir perkembangan pendididikan siswa, pelajar dan murid tertinggal jauh ” tutup Suyitno Syam. ( Nurzaman )