Indramayu, PN
Curah hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir dikhawatirkan masyarakat Kecamatan Kandanghaur Kabupaten Indramayu akan menimbulkan banjir. Masyarakat semakin khawatir manakala banjir rob telah menggenangi permukiman di Eeretan Kulon Kecamatan Kandanghaur dan tanggul sungai yang jebol seperti tanggul sungai Arjasari di Kecamatan Losarang.
Untuk mengantisipasi itu, masyarakat bersama pemerintahan desa terus memantau tanggul-tanggul sungai, salahsatunya dilakukan Pemdes Curug Kecamatan Kandanghaur. Kuwu Curug, Suherman dan staf serta masyarakat selalu memantau debit air sungai Cilalanag dan sungai Ciperawan.
Suherman mengatakan imbas hujan local yang terjadi belakangan ini telah merendam ratusan hectare areal persawahan masyarakat Desa Curug. Sehingga persemaian membusuk dan harus dilakukan persemaian ulang.
Hal lainya kata dia karena areal persawahan terendam seperti di jalan Bongas Desa Parean Girang dan Desa Bulak masyarakat harus menjadwal ulang tanam padinya.
Banjir di areal persawahan itu kata Suherman baru imbas hujan local. Artinya bagaimana nasib masyarakat kalau tanggul sungai jebol. Oleh karenanya untuk mengantisipasi itu pihaknya selalu memonitor debit sungai yang melintasi desanya yakni sungai Cilalanag dan sungai Ciperawan.
“Masyarakat sangat khawatir akan bencana banjir baik karena hujan local maupun air sungai meluap atau jebol. Banjir mungkin sudah dirasakan sebagian masyarakat Desa Eretan Kulon Kecamatan Kandanghaur imbas air laut rob dan sebagian masyarakat di Kecamatan Losarang imbas sungai arjasari jebol,” kata Kuwu
Dalam monitoring sungai-sungai itu tambahnya, pihaknya selalu berkoordinasi dengan Camat Kandanghaur, Iim Nurohim. (03/san)