Pelita News, Cirebon Timur
Bencana banjir khususnya di wilayah timur Kabupaten Cirebon pernah terjadi pada Tahun 2018 lalu, namun bencana nasional di tahun 2024 ini lebih terparah dalam catatan sejarah banjir yang menenggelamkan ribuan rumah yang tersebar di Kecamatan Waled, Kecamatan Pasaleman, Kecamatan Ciledug dan Kecamatan Pabedilan. Bahkan dikabarkan terdapat satu orang warga Desa Ambit Kecamatan Waled meninggal dunia akibat terseret arus deras banjir dan satu orang warga Desa Karangsari, Kecamatan Waled tersengat aliran listrik saat rumahnya terendam banjir yang terjadi pada Selasa malam ( 5/3).
Kuwu Desa Cibogo, Ahmad Hudori yang juga Sekjen FKKC Kabupaten Cirebon mengatakan, bencana nasional di Tahun 2024 ini terbilang terparah dalam sejarah banjir Cirebon Timur yang melebihi dari peristiwa banjir di Tahun 2018. Adapun banjir terparah yang terjadi pada Selasa malam (5/3) tadi menenggelamkan ribuan rumah khususnya di wilayah Kecamatan Waled. Diantaranya meliputi Desa Ciuyah, Ambit, Mekarsari, Gunungsari, Karangsari, Cisaat, Cikulak kidul, Cibogo, Waled Desa dan Waled Kota akibat dampak luapan sungai Ciberes dan Sungai Cisanggarung. “Bahkan ribuan korban terdampak lainnya tersebar di wilayah Kecamatan Pasaleman, Kecamatan Pabuaran, Kecamatan Ciledug, Kecamatan Babakan dan Kecamatan Pabedilan,“ terangnya.
Melalui sambungan Whatsapp, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Cirebon, Indra Fitriani mengatakan jika jajaran personilnya saat ini sudah berada dibeberapa titik terdampak untuk membantu warga korban banjir di wilayah timur Kabupaten Cirebon. Bahkan pagi ini juga pihaknya tengah menjemput logistik dan tengah mempersiapkan dapur umum yang akan dibuka di Waled yang nantinya dapat mendistribusikan logistik untuk wilayah kecamatan lainnya yang terdampak banjir di wilayah Cirebon Timur. “Tagana dari Kabupaten Subang juga akan turun hari ini, personil kita pun ada yang sudah dilokasi terdampak untuk membantu warga dan pagi ini juga ada yang tengah menjemput logistik bantuan Kemensos,“ ujarnya. (Ries)