Pelita Newa | Cirebon,- Era digital pemuda indonesia khususnya Cirebon harus siap bersaing dengan apapun, tak terkecuali dengan kecerdasan buatan atau artificial intelegent.
Hal tersebut disampaikan Bambang Mujiarto ST, saat bertemu dengan ratusan wargw Kabupaten Cirebon dalam sosialisasi Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2016 tentang pelayanan kepemudaan, kemarin.
Menurut dia, saat ini kemajuan tekhnologi tidak bisa ditolak, salah satunya kini muncul AI yang sudah beberapa tahun terakhir masuk ke Imdonesia.
Peran AI bisa menggantikan manusia, khususnya pemuda dalam beberapa hal, ini membuat peran pemuda akan berpotensi tergantikan oleh kecerdasan buatan. Oleh karena nya pemuda harus punya keahlian dalam banyak hal agar perannya tidak tergantikan oleh kecerdasan buatan.
“Wawasan pemuda harus terbuka, harus banyak pengetahuan, ingat persaingan kita sekarang sangat terbuka, tidak hanya dengan manusia, tapi dengan AI, AI ini disebut-sebut bisa menggantikan peran manusia dibanyak hal,”ujar Bambang.
Kondisi yang ada saat ini menurut Bambang, sangat sulit dibedakan apakah pemuda menjadi objek atau subjek dari kemajuan tekhnologi. Maka dari itu tambah Bambang, peran pemuda dalam berbagai sektor harus terus ditingkatkan.
Diakuinya, saat ini alokasi anggaran untuk bidang kepemudaan masih minim. Bidang kepemudaan belum seperti sektor kesehatan maupun pendidikan yang sudah diamanatkan dalam undang-undang.
Kedepan kata dia, untuk sektor kepemudaan harus bisa menjadi prioritas sehingga peran pemuda akan semakin dirasakan bagi masyarakat dalam pembangunan dserah.
“DPRD punya tiga hak dan fungsi yakni legislasi, budgeting, dan controling. Harapan kita dari peraturan ini, lahir spirit kepemudaan agar lebih smangat menata kehidupan memiliki, kemampuan memanagemen melalui pemgembangan pemberdayaan kepemudaan,”ungkapnya. @Bams