Bojonegoro ,PN
Banyaknya tikar modern dari karpet atau bahan plastik dengan harga yang murah di pasaran, mulai menggerus kerajinan tikar tradisional yang terbuat dari daun pandan.
Meskipun demikian, masih ada saja perajin tikar pandan yang masih eksis mempertahankan warisan leluhur. Salah satunya adalah Sukati (47), warga Desa Jatimulyo, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
Tampak Kopda Puntiono, salah satu anggota Satgas TMMD Reguler 110 Kodim 0813 Bojonegoro, melihat dari dekat proses pembuatan tikar pandan (kloso), di tempat Sukati. Minggu (28/3/2021).
“Di sela-sela istirahat pekerjaan TMMD, saya memotivasi para pelaku kerajinan rumahan agar memasarkan juga hasil karyanya secara online agar penjualannya meningkat,” ujarnya.
Menurutnya, dengan pemasaran online, terkadang pecinta tikar dari luar daerah menjadi tahu dan memesannya, karena tikar pandan ini sudah jarang sekali ditemukan.
“Tikar pandan rasanya adem jika digunakan. Tikar jenis ini juga klasik atau mempunyai nilai karya tinggi karena proses pembuatannya memakan waktu yang cukup lama,” tandasnya.
Kopral Puntiono juga akan membantu memperkenalkan kerajinan tikar pandan Jatimulyo, melalui media massa yang membantu mempublikasi kegiatan TMMD Reguler Bojonegoro. (Aan)