Kabupaten Cirebon,PN
Puluhan masyarakat Jagapura yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Jagapura bersatu melakukan aksi demo di Puskesmas Jagapura Kecamatan Gegesik Kabupaten Cirebon menuntut pemberantasan aksi dugaan pungli terhadap peserta BPJS, Transparansi tata kelola Kapitasi dan non Kapitasi dan pemotongan dana non Kapitasi BPJS.
Salah satu masyarakat pendemo Samsul Hidayat mengatakan. Kami melakukan aksi demo ini bukan serta merta tanpa alasan artinya ketika ada keluhan masyarakat mengenai pelayanan peserta BPJS yang terkesan di pungut biaya itu yang menjadi pemicu kami untuk melakukan aksi ini. Kamis (27/05)
Sementara yang kita lihat ini dana Kapitasi saja sangat besar artinya ini bisa mengcover kegiatan-kegiatan lain yang menyangkut tentang kesehatan diluar ini kami sudah pernah menanyakan kepada kepala puskesmas dari jauh-jauh hari dan kepada bendahara JKN menanyakan adanya dugaan pungutan yang terkadang diduga kuat melebihi batas padahal ini bisa di cover dengan dana kapitasi yang notabennya kisaran sebesar sembilan puluh satu juta delapan ratus ribu rupiah dana kapitasi setiap bulannya yang diturunkan BPJS pusat ke puskesmas jagapura, kami sangat menyayangkan ketika mereka bisa menghandle dengan dana-dana lain diluar ini tapi masyarakat juga merasa dirugikan dengan adanya dugaan pungutan-pungutan liar.
Sebenarnya tuntutan kami sederhana saya minta kepala puskesmas yang bertanggung jawab dalam hal ini untuk meminta maaf atau mengakui kesalahan dan kedepannya segera diperbaiki sekiranya jangan ada lagi dugaan pungutan-pungutan lain, setelah tadi kami berdiskusi bersama kepala puskesmas dia berjanji mulai saat ini akan segera diperbaiki.
Untuk dugaan pungutan nya sendiri bervariasi dari mulai tiga ratus ribu rupiah sampai tujuh ratus ribu rupiah untuk biaya persalinannya padahal itu sudah dihandle yang artinya para peserta BPJS ini sudah terbayarkan biaya persalinannya tapi karena amprahnya ke puskesmas ini diduga hanya dipotong tiga ratus lima puluh ribu rupiah dengan alasan yang tiga ratus lima puluh ribu rupiah nya untuk kas.
Maka dari itu kami menuntut kepala puskesmas mundur dari jabatannya karena dugaan ketidak mampuan menegerial sehingga diduga kuat praktek korupsi dan kolusi merajalela di puskesmas jagapura, meminta pertanggungjawaban pengelola/penanggungjawab program PONED, bendahra JKN dan bidan kordinator, diduga pengembalian biaya pungli peserta BPJS yang menggunakan layanan kesehatan yang diduga dipungut biaya khususnya proses persalinan di PONED maupun layanan ambulance ketika di rujuk ke RS, meminta Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon menindak tegas oknum puskesmas yang didugamelakukan tindakan tercela yaitu kepala Puskesmas agar dicopot dari jabatannya dan memberikan sanksi admin terhadap penanggungjawab program yang melakukan penyimpangan dan kami meminta DPRD khususnya komisi IV untuk turun tangan dalam menyelesaikan kebobrokan di puskesmas jagapura.
Apabila tuntutan kami tidak dipenuhi maka kami akan melakukan aksi demo dengan jumlah masa yang lebih besar, memindahkan faskes FKTP puskesmas jagapura ke faskes lainnya.
Sementara itu kepala puksemas Dr Yanah melalui bidan KIA Durroh mengatakan. Kami menyambut baik tuntutan dari masyarakat insyaallah mulai hari ini kami perbaiki sistim pelayanan kami mudah-mudahan apa yang diinginkan oleh masyarakat kami bisa mewujudkannya.
Apa yang diduga masyarakat itu benar atau tidaknya itu pembenaran dari masyarakat kita berusaha sudah maksimal semaksimal mungkin memberi bantuan ke masyarakat kami Insya Allah kedepannya hal-hal yang telah diduga sudah tidak ada lagi apapun bentuknya mungkin kita hanya perbedaan persepsi atau Miss komunikasi dengan masyarakat cara kita menyampaikan ke masyarakat di tanggapi berbeda mungkin kedepannya kami juga evaluasi lagi ada atau tidaknya kami perlu evaluasi perlu nilai kami akan dibantu oleh aliansi masyarakat kami akan mencoba mencarinya apakah memang benar kami sih hanya mencari pembuktian dari karyawan kami, kami akan mencoba terus menggali, memperbaiki supaya apa yang diinginkan masyarakat benar-benar tercapai dan kami bisa mewujudkannya.(nurzaman)