Pelita News, Indramayu
Seni pertunjukan “Dolanan Anak” yang diperagakan murid-murid gabungan SDN wilayah Gugus Indramayu dibawah asuhan Supali Kasim, mampu memukau penonton termasuk Bupati Indramayu, Nina Agustina dan jajaran Forkopimda pada acara Malam Anugerah Seni dan Budaya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Indramayu di Gedung Mama Soegra Dewan Kesenian Indramayu, Selasa,(20/122022) malam.
Teatrikal dolanan anak dengan suguhan aktifitas permainan anak kecil masa itu, mampu mengembalikan kenangan kehidupan pada 30 tahun yang silam. Bahkan penampilan anak didik SDN Margadadi 1,3, 4, 5, 6 dan 8 mampu diracik dengan spektakuler lewat naskah dan sutradara Supali Kasim, dengan dukungan Penata Tari Dyah Dewi Gayatri dan Apriliyane Herlinda Olay serta dikemas apik lewat penata music Dede Jaelani dengan iringan para Panjak Sanggar Asem Gede Losarang.
Bupati Indramayu, Nina Agustina terlihat terus mengabadikan peragaan dolanan Rembe-Rembe, Salimpetan, Ula-Ula Kelabang, Temporong – Temporong, Impur-Impur, Sekentrung Limbung, Breng Kedebreng – Debreng dan lain – lain. Hampir semua penontotpun serentak menangkap tayangan teatrikal yang dipergakan penuh suka cita.
“Masih banyak seni dan budaya di Kabupaten Indramayu yang sangat positif dan perlu terus dilestarikan,” ungkap Bupati Nina saat memberikan sambutan.
Sutradara Teatrikal Dolanan Anak, Supali Kasim, mengungkapkan, tembang dolanan bocah Dermayu merupakan hasanah budaya yang bias membentuk kinerja fisik dan psikis anak dan dampaknya muncul kecerdasan estetika, etika serta social.
“Diharapkan kedepan menjadi orientasi orang tua untuk mementingkan kembali nilai-nilai lokalitas,” kata Supali dalam keterangannya.
Menurutnya, dolanan anak, secara teks sastra merupakan kekayaan yang hampir punah. Tetapi teks tersebut sudah masuk dalam mata pelajaran muatan local Bahasa Indramayu di sekolah. Sehingga menjadi kewajiban guru dalam penyebarannya untuk era generasi kekinian. Bahkan nilai sastra tersebut mengandung ninlai-nilai sastrawi antara lain kandungan rima dan diksi yang lucu serta menghibur.
“Teks tersebut harus terus dikembangkan sambil bermain,” pungkas Budayawan Indramayu ini. (saprorudin)