Kabupaten Cirebon,PN
Banjir kembali melanda wilayah Desa Gamel Kecamatan Plered Kabupaten Cirebon, hujan lebat yang mengguyur wilayah itu senin (20/01) tak hanya membuat banjir hingga ketinggian mencapai 70 cm akan tetapi membuat beberapa titik tanggul sungai Sikenanga juga terutut jebol dan berimbas di salah satu perumahan di Desa Gamel yakni Perumahan Cahaya Permai.
Banjir tersebut juga hingga mendatangkan berbagai unsur, baik dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon, Kepolisian, TNI, Instansi terkait, hingga Camat Plered ikut terjun langsung kelokasi tersebut. Terpantau, hingga Selasa (21/01) unsur tersebut masih dalam keadaan siaga di kantor Kuwu Desa Gamel mengingat khawatir akan terjadi hujan banjir kembali.
Hardomo.AP.MM Camat Plered ketika ditemui Harian Pelita News setelah meninjau lokasi banjir di Desa Gamel mengatakan, hujan lebat kemarin berdampak negatif untuk beberapa desa diwilayahnya, terutma Desa Gamel yang mengakibatkan banjir dengan ketinggian 30 hingga 70 cm dilokasi salah satu perumahan.
“hujan lebat kemarin, yang paling parah saat sore itu mencapai 70 cm, dan malam hanya tinggal sisa air dengan ketinggian lebih rendah hanya sekitar 30 cm,”katanya.
Banjir ini, merupakan banjir yang sangat berdampak dibandingkan banjir sebelumnya, pasalnya beberapa titik tanggung sungai Sikenanga rusak parah dihantam derasnya air dari hulu, hingga air itu masuk merendam seluruh perumahan itu.
“ini banjir ketiga di Desa Gamel, tapi ini paling parah, hingga merusak empat titik tanggul dan masuk ke Perumahan Cahaya Permai,”tambahnya.
Hardomo menyebutkan, banjir kemarin tidak memakan korban jiwa, dan diduga hanya kerugian materi yang dialami warga yang terkena imbas banjir itu, selain itu juga hingga saat ini tidak ada warga yang mengungsi.
“tidak ada korban jiwa, kerugian materi mungkin barang elektroknik yang terkena air, dan perabotan rumah tangga lainnya yang jkena banjir,”ucapnya.
Pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan dinas teknis terhadap penangan sementara tanggul yang jebol, sehingga ketika hujan kembali datang air dari sungai tersebut tidak masuk kembali di perumahan itu. Kemudian dirinya juga sudah membuat permohon secara tertulis telah dibuatnya.
“kami sudah koordinasi dengan dinas teknis yakni PUPR, BPBD untuk dibuatkan tanggul sementara yang jebol, agar tidak masuk kembali air itu diwilayah Desa Gamel, dan surat permohonan sudah kami buat, yang ditujukan kepada dinas PUPR, BPBD dan ditembuskan surat tersebut kepada DPRD Kabupaten Cirebon,”paparnya.
Hardomo menduga faktor terjadinya banjir diwilayah tersebut dikarenakan faktor curah hujan yang cukup tinggi, kondisi sungai yang diduga dangkal, dan yang terakhir diduga karena kebiasaan oknum warga yang membuang sampah sembarangan disungai.
“diduga curah hujan tinggi, kondisi sungai dangkal, dan kebiasaan warga yang tidak membuang sampah pada tempatnya atau membuang sampah disungai dan selanjutnya mungkin dari fator lain-lainnya,”ucapnya.
Dirinya berharap, setiap tahun dialiran sungai tersebut perlu adanya pemeliharaan, seperti normalisasi dungai, pasalnya setiap musim penghujan sering terjadi adanya genagan air disetiap musim penghujan.
“perlu adanya pemeliharaan, normalisasi setiap tahunnya,”imbuhnya.
Terpisah Junaedi Kuwu Desa Gamel Kecamatan Plered menurutnya banjir merupakan kejadian rutinan yang setiap kali datang hujan dan dipastikan akan mengalami banjir, pasalnya air dari hulu sungai Sikenanga mengalir ke wilayah Desa Gamel sehingga diprediksi banjir akan terus menghantui.
Dirinya menyebutkan, banjir besar yang melanda wilayah desanya sudah terjadi 3 (tiga) kali dan banjir ini merupakan banjir terbesar saat ini. Sebelumnya banjir yang melanda desa gamel pernah membawa puluhan dan diperkirakan mencapai ratusan ton sampah yang telah diangkut serta dibuang badan sungai itu, dan kini tinggal air dengan volume cukup besar dan deras menghantam tanggul hingga jebol dan mengakibatkan banjir.
Junaedi beryukur, dan menyebutkan seluruh instansi datang dan berupaya menanggulangi tanggul yang jebol. Dan jebolnya tanggul tersebut juga telah ditinjau dan akan ditindak lanjuti dengan pemasangan bronjong.
“Koramil, Polsek, BPBD, dan Pak Camat juga stanby disini, dan dari dinas juga ada, kemarin dari PUPR dan hari ni katanya ada bantuan bronjong untuk mengatasi tanggul yang jebol,”sebutnya.
Dirinya meminta solusi untuk penangan permanen, sehingga ketika hujan tidak lagi ada kata banjir.
“ini hanya penanganan semetara yang dikerjakan semua pihak, tentunya harus ada normalisasi sungai Sikenanga yang melintas di Desa Gamel dan Sarabau, yang kini mulai adanya pendangkalan dan penyempitan,harapnya.(sur)