BREBES, PN
Rombongan guru SMPN 04 Bumiayu, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, menyempatkan diri menjajal jalan sepanjang 2,2 kilometer, dari Dusun Karanganyar menuju Dusun Kedung Kandri, Desa Kalinusu, Kecamatan Bumiayu, yang baru saja selesai dibuka alat berat Kodim 0713 Brebes, melalui program TMMD Reguler 109. Rabu (30/9).
Jihan (27), salah seorang guru yang ikut dalam rombongan tersebut mengatakan, dirinya penasaran dengan hasil kerja pembukaan jalan tembus selemlahbar 4-6 ke Kedung Kandri, dimana jalan itu akan menjadi jalan pendekat bagi anak-anak untuk sekolah ke jenjang yang lebih tinggi lagi yang ada di wilayah Kecamatan Bumiayu maupun Kabupaten Brebes.
“Kami mengapresiasi upaya Pemkab dan TNI, yang mana telah membuka keterisoliran warga Kedung Kandri selama ini,” ujarnya.
Menurutnya juga, jalan yang juga akan menjadi akses pendidikan itu, tentu akan memotivasi anak-anak di dusun tersebut, minimal lulus SLTA. Dimana kondisi sebelumnya mereka harus menyebrang rakit/perahu dengan membayar ongkos seribu rupiah per kepala dan Rp. 2 ribu per sepeda, hanya untuk menuju sekolahan yang ada di kecamatan tetangganya, Kecamatan Bantarkawung. Ini menjadi pemicu banyaknya anak yang putus sekolah sampai jenjang SLTP dan bahkan SD saja.
“Anak-anak Kedung Kandri kini ada pilihan untuk sekolah di wilayah desanya Kalinusu, desa tetangganya Kaliwadas, dan di Kota Bumiayu, dengan jalan darat,” tandasnya.
Ditambahkannya, jalan tersebut akan membuat anak-anak Kedung Kandri tidak perlu repot-repot lagi berangkat ke sekolah lebih pagi, karena harus menyebrang rakit yang tentunya memakan waktu. Kini jika ke SD di wilayah desanya Kalinusu, hanya memakan waktu 10 menit bersepeda, sehingga tidak terburu-buru sehingga mengakibatkan kecelakaan.
“Dulu, jika Kali Pemali banjir maka warga Kedung Kandri benar-benar terisolasi, termasuk anak tidak masuk sekolah. Sekali lagi saya ucapkan banyak terima kasih kepada Pemkab khususnya, termasuk kebijakan homeschooling terkait adanya pandemi covid,” pungkas Jihan.
Terpisah, Danramil 08 Bumiayu, Kapten Armed Jupriadi menjelaskan, untuk pengerjaan penyempurnaan sarana penunjang jalan baru itu, berupa pembangunan talud di kanan kiri jalan, terus dikebut oleh Satgas TMMD dan masyarakat.
Sementara untuk sarana penunjang badan jalan, yakni 3 plat duiker dan 1 gorong-gorong, telah 100 persen.
“Kalau melihat estimasi 50 orang warga per hari yang membantu Satgas TMMD, dan pekerjaan talud sekarang mencapai 60 persen lebih, maka kami akan berusaha semaksimal mungkin memanfaatkan 3 pekan sisa waktu TMMD untuk merampungkannya,” tegas Jupriadi. (Ibnu Jibril).