Kabupaten Cirebon,PN
Inovasi dan terobosan untuk menekan angka kematian ibu hamil di wilayah Kerja Puskesmas Kedaton Kabupaten Cirebon mampuh menekan angka kematian ibu hamil hingga 90 persen, sebelumnya angka kematian ibu hamil diwilatah tersebut dinilai cukup tinggi, akan tetapi setalah munculnya Program Kesehatan Ibu Hamil Mandiri (Kemiri) kematian Ibu hamil bisa diminimalisir.
H.Saeful Bakhri,SKM.MMKes Kepala Puskesmas Kedaton Kabupaten Cirebon kamis (27/02) mengatakan, program Kemiri yang telah digagasanya sejak 2017 lalu hingga saat ini memberikan dampak yang sangat baik bagi setiap Ibu Hamil diwilayah kerja Puskesmas Kedaton yang menaungi 9 Desa diwilayah Kecamatan Kapetakan Kabupaten Cirebon.
“program Kemiri berjalan sejak 2017, dan pada tahun 2018 sudah masuk pada kategori Cirebon Kabupaten Sehat,”katanya.
Dia Menjelaskan, dengan adanya tuntutan untuk selalu meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat, Puskesmas Kedaton terus berinovasi menjalankan peningkatan pelayanan dan tugas-tugas sesuai dengan Standar Pelayanan Masyarakat (SPM) yang telah ditetapkan oleh peraturan Meteri Kesehatan
“pelayanan Masyarakat sesuai dengan aturan Menteri Kesehatan,”jelasnya
Puskesmas juga dituntut untuk meberikan inovasi terbaiknya untuk menentukan pelayanan lebih kepada masyarakat.
Masih H.Saeful Bakhri,SKM.MMKes, peningkatan pelayanan dan invovasi program kerja Puskesmas Kedaton yakni program Kemiri, melalui program tersebut Ibu hamil bisa mendeteksi secara dini dan mandiri, selain itu juga program tersebut termasuk dalam program pemberdayaan masyarakat yang mana kader posyandu diberi pengetahuan secara dini oleh bidan desa tentang resiko ibu hamil.
“Salah satu contohnya di Puskesmas Kedaton dalam rangka menurunkan angka kematian ibu dan bayi, Puskesmas Kedaton juga terus memunjulkan program-program terobosan yang Kesehatan Ibu Hamil Mandiri (Kemiri) yang mana bersifat pemberdayaan masyarakat supaya dapat mendeteksi dini, mengawasi dirinya sendiri, untuk sedikit tahu dan lebih detail dan awal dalam mendeteksi tentang kehamilan ibu hamil yang beresiko, ini bisa diawasi sedini mungkin dan jangan sampai adanya keterlambatan dalam penanganan yang mengakibatkan Ibu dan Bayi yang diakibatkan pada keterlambatan penanganan,”Paparnya.
H.Saeful Bakhri,SKM.MMKes menyebutkan terdapat tiga kategori dalam kartu Ibu hamil, sehingga penanganan Ibu hamil bisa ditentukan pada grafik warna pada kartu tersebut.
“Ada tiga kategori pada program Kemiri yang ada di Puskesmas Kedaton yang pertama adalah tentang deteksi dengan menggunakan kartu Ibu yang mana pengawasannya ada tiga pengawasan yang warna Merah harus dirujuk ke rumah sakit, yang kuning harus melalui konsultasi dokter, dan yang hijau diawasi oleh bidan,”sebutnya.
Sementara itu H.Saeful Bakhri,SKM.MMKes mengucapkan melalui program Kemiri yang ada di Puskesmas kedaton Angka kematian Ibu sebelumnya 4,5,6,7, hingga 9 kasus dan saat ini bisa ditekan dan dikatakan nol. 90 persen.(sur)