Slawi, PN
Para pelajar di SMK dan SMA Bhakti Praja (BP) Adiwerna Kabupaten Tegal mengikuti kegiatan donor darah di sekolahnya, Selasa pagi (28/1). Selain pelajar, sejumlah guru di dua sekolah itu juga ikut mendonorkan darahnya. Kegiatan ini bekerjasama dengan Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tegal.
Kepala SMK BP Adiwerna Erfan Suparmono mengatakan, bakti sosial donor darah ini merupakan kali pertama digelar di sekolahnya. Rencananya, kegiatan tersebut akan dijadikan agenda rutin setiap 3 bulan sekali. Selain untuk menjaga kesehatan dengan adanya sirkulasi darah, kegiatan tersebut juga untuk membantu masyarakat yang membutuhkan darah. Target kami, hari ini bisa menyumbang darah sebanyak 100 kantung ke PMI,” kata Erfan.
Lokasi SMK BP dan SMA BP Adiwerna ini berada di satu lokasi. Sehingga mereka kompak menggelar bakti sosial donor darah secara bersamaan. Jumlah pendonor lebih dari 100 orang. Mereka terdiri dari pelajar, guru dan karyawan sekolah. Menurut Erfan, bakti sosial yang digelarnya tidak hanya donor darah. Sebelumnya juga pernah melakukan kerja bakti di lingkungan masjid di wilayah Kecamatan Adiwerna. Selain itu, pihak sekolah juga pernah memberikan bantuan kepada korban banjir.
“Kami selalu mengajarkan siswa untuk berbuat baik dan peduli dengan sesama. Sehingga mereka akan terbiasa sejak dini,” ucapnya.
Siti Ulfa Maesaroh, salah satu siswa SMK BP mengaku baru kali pertama mendonorkan darahnya. Semula dia memang takut dengan jarum suntik. Namun karena dia ingin menyumbangkan darahnya, sehingga rasa takut itu dihilangkan.
“Setelah donor darah, badan terasa enak. Semoga darah saya bermanfaat untuk masyarakat yang membutuhkan,” ujarnya.
Sementara, Humas UDD PMI Kabupaten Tegal Istiqomah mengatakan, stok darah di UDD PMI saat ini masih aman. Terutama jenis golongan darah B, O dan AB. Sedangkan golongan darah A kosong. Dia berharap, pada kegiatan kali ini bisa mengumpulkan darah untuk menutup kekosongan tersebut.
“Semoga bisa terpenuhi. Yang donor sudah banyak. Tapi ada beberapa yang gagal karena tensinya tidak memenuhi kriteria, dan usianya belum genap 17 tahun,” pungkasnya. ( berbagai sumber/ Jibril)