Indramayu, PN
Anggota Komisi V DPR RI, Dedi Wahidi (Dewa) melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Masjid Islamic Center, Kabupaten Indramayu, kemarin. Sidak itu untuk meninjau titik insiden ambrolnya plafon masjid pada Minggu 24 Desember lalu.
Didampingi Dewan Kemakmuran Masjid (DKM), Dewa juga berkeliling ke beberapa area guna mengecek kelayakan struktur bangunan masjid.
Dewa merasa sangat prihatin dan menyayangkan, masjid kebanggaan masyarakat Indramayu khususnya umat muslim yang dibangun dengan anggaran cukup besar hingga Rp.122 miliar dan baru diresmikan pada 1 Juli 2018 lalu, tiba-tiba dikagetkan dengan banyaknya insiden yang sangat memalukan juga membahayakan umat muslim itu sendiri. Dari mulai patahnya salah satu menara masjid, hingga ambrolnya plafon di bagian dalam masjid.
“Usia Masjid Islamic Center baru 2,5 tahun. Ko bisa rusak fatal. Harusnya umur masjid bisa ratusan tahun,” kata politisi FPKB dapil Jabar 8 meliputi Kabupaten/Kota Cirebon dan Kabupaten Indramayu ini.
Dedi Wahidi juga mendesak Pemerintah Kabupaten Indramayu segera membentuk Team Khusus Ahli di Bidang Konstruksi dan Perencanaan yang independen untuk melakukan investigasi secara menyeluruh.
“Apakah ada salah perencanaan atau ada kesalahan dalam pelaksanaan, dan itu harus dilakukan secepatnya,” ujar Dewa.
Masjid Islamic Center kata dia, merupakan tempat publik yang selalu dikunjungi banyak orang, oleh karenanya, jangan sampai terjadi sesuatu tidak diinginkan yang bisa saja menyusul dilain waktu.
“Saya dan rakyat Indramayu ingin masjid kebanggaan yang bagus dan megah ini bisa berusia ratusan tahun. Kok baru dua tahun menginjak tahun ke tiga sudah rusak,” katanya.
Ia juiga menyimpulkan, untuk saat ini, kondisi Masjid Islamic Center sangat mengkhawatirkan baik oleh jamaah ataupun pengunjung.
Sementara itu, pengurus DKM Masjid Islamic Center, Sanusi Gofur menyampaikan, pihaknya meminta kepada pihak terkait agar melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap bangunan yang ada. “Bukan hanya pada bagian rusak saja, melainkan harus dilakukan evaluasi menyeluruh, terhadap kondisi bangunan yang ada saat ini,” ucapnya. (saprorudin)