Kabupaten Cirebon,PN
Wabah pandemi Covid-19 menjadi masalah luar biasa yang dihadapi masyarakat di tahun 2020 sebab penularannya yang melesat cepat tanpa adanya peringatan dan gejalanya pun tak dapat terlihat bagai angin.
Bukan hal baru bagi masyarakat ketika musim penghujan tiba maka muncul penyakit Demam Berdarah Dengue ( DBD )
Dalam Wawancaranya dengan Wartawan Harian Pelita News, kamis ( 8/10/20 ) Kepala Puskesmas Klangenan Kabupaten Cirebon, dr. H . Naswidi menjelaskan covid-19 dan DBD memiliki kemiripan gejala dan tentunya ini cukup mengkhawatirkan, hal ini tentunya menjadi Pekerjaan Rumah ( PR ) tambahan bagi Puskesmas Klangenan terlebih ditengah wabah pandemj covid-19 ” perlakuan sederhana yang harus dilaksanakan dan dilakukan sama sama 3M baik untuk covid-19 maupun DBD dengan memperhatikan prilaku dan lingkungan dimasyarakat ” jelasnya.
” Mewaspadai dan kehati hatian virus covid-19 dan DBD merupakan dilema tersendiri bagi masyarakat, Alhamdulillah untuk saat ini belum ada warga yang terserang DBD diwilayah lingkungan Kecamatan Klangenan, kondisi sekarang masih terkendali ” tegasnya.
Lebih lanjut diterangkan dr. H. Naswidi untuk tingkat kematiannya hampir sama karena gejala covid-19 dan DBD itu hampir sama, test rapid nya itu kan sama yaitu trombositopeni dan likopeni sehingga bisa reaktif, yang membedakan antara covid-19 dan DBD hanya pada PCR atau Swab test ” orang yang terkena DBD bisa saja reaktif terhadap rapid test sebab kalau gejala covid-19 memiliki 1000 wajah yang dapat diartikan memiki gejala umum awal seperti tipus, DBD, Flu dan masih banyak lagi, untuk tingkat kematian covid-19 lebih tinggi 3 persen dibanding DBD ” tandasnya.
Akar permasalahan dari baik itu covid-19 maupun DBD adalah prilaku dan lingkungan masyarakat artinya kebersihan baik dalam prilaku dan lingkungan masyarakat itu sendiri ” baik covid-19 maupun DBD sama sama mementingkan 3M, untuk covid-19 yaitu memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak sedangkan 3M untuk DBD yaitu menguras bak secara rutin, menutup genangan air dan mengubur sampah, oleh karena itu tetap menjaga kebersihan dan lingkungan serta patuhi dan taati penerapan kedisiplinan protokol kesehatan, In Sya Allah kita tetap sehat dan terlindungi, imbuhnya.
Mengenai penularan virus covid-19 lebih berbahaya dibandingkan DBD namun untuk tingkat kematiannya cukup tinggi juga ” kekhawatiran masyarakat terhadap DBD pun dirasa lebih rendah dibandingkan dengan covid-19 maka sepertinya lebih mengkhawtirkan penularan covid-19 dibandingkan DBD, saya berharap masyarakat untuk tetap dengan sebaik baiknya menjaga kesehatan termasuk juga kebersihan baik kebersihan diri, keluarga, rumah dan lingkungan khususnya lingkungan masyarakat ” lingkungan yang bersih adalah modal besar bagi kesehatan baik diri sendiri, keluarga, lingkungan sekitar dan juga lingkungan masyarakat ” pungkas, dr. H. Naswidi. ( Nurzaman )