Indramayu, PN
Asisten Daerah (Asda) Perekonomian, Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Indramayu, Maman Kostaman mengatakan banjir yang terjadi di 22 kecamatan di Kabupaten Indramayu (Banjir Indramayu) oleh Plt Bupati Taufik Hidayat ditetapkan sebagai tanggap darurat bencana. Penetapan tersebut tertuang dalam Keputusan Bupati Indramayu Nomor 366/Kep.60-BPBD/2021 tanggal 8 Februari 2021.
Ke-22 kecamatan itu yakni Kecamatan Indramayu, Sindang, Pasekan, Lohbener, Jatibarang, Widasari, Tukdana, Kertasmaya, Sukagumiwang, Kerangkeng, Lelea, Cikedung, Kroya, Gabuswetan, Bongas, Losarang, Cantigi, Kandanghaur, Anjatan, Haurgeulis, dan Kecamatan Gantar.
“Penetapan tanggap darurat bencana selama 9 hari mulai tanggal 8 sampai dengan 17 Februari 2021,” kata dia di Pendopo pemkab setempat, Selasa (09/02).
Menurutnya, untuk membantu meringankan beban masyarakat terdampak, pemkab secara bertahap menggelontorkan beras dari Cadangan Beras di Dinas Ketahanan Pangan (DKP) sebanyak 82 ton. Selain itu untuk penanganan becana korban banjir dalam tahun angaran 2021 ada tambahan 13 ton beras. “Artinya, stok beras yang ada untuk penanggulangan korban banjir Indramayu cukup.
“Tinggal kita sekarang menangani yang belum ada seperti lauk pauk dan lainnya. Kita juga masih punya sumber lain yakni bantuan tidak tetap (BTT) yang bisa diakses sebesar Rp.80 miliar. Nominal itu salah satunya bisa diakses untuk penanganan korban banjir Indramayu,” sebut Maman.
Pasca banjir ini kata dia, pihaknya konsen menangni keselamatan manusia di 22 kecamatan tadi, seperti penempatan pengungsi dengan dibuat posko evakuasi dan itu sudah berlangsung sejak Senin kemarin.
“Posko pengungsian ada di balai desa, sekolah, masjid dan pesentren. Contoh masyarakat 4 desa di Kecamatan Sukagumiwang diungsikan di Ponpes Cadangpinggan. Begitu juga di Haurgeulis ada ada di sekolah, masjid dan tempat lainnya,” kata Plt Kepala Dinas PUPR ini.
Maman menegaskan, penanganannya yang pertama pada kebutuhan pokok dulu agar para pengungsi jangan sampai kelaparan. “Setelah Keselamtan baru kita pikirkan kebutuhan pangannya,” tegasnya.
Berkaitan dengan kebutuhan logistik pangan pada situasi darurat sambungnya, para camat diberi kebebasan seluas-luasnya untuk mengakses cadangan pangan. Komunikasinya bisa langsung disampaikan lewat media diantaranya WA grup, untuk surat resminya bisa menyusul yang penting jangan sampai ada masyarakat tidak tertangani kebutuhan pangan maupun keselamatannya.
“Beras sebagian sudah disalurkan pada korban banjir di pengungsian melalui posko komando di masing-masing kecamatan. Kita juga membuka momor khusus penanganan tanggap darurat di BPBD selaku posko induk penanganan,” sebutnya.
Ditambahkan, setelah logistik disalurkan, Plt Bupati menginstruksikan para camat untuk mendata berapa luasan yang terdampak banjir, berapa desa, berapa KK, berapa rumah dan penungsianny ditempatkan dimana saja. “Pendataan itu untuk mengetahui berapa sebaran terdampak dan yang dibutuhkan apa saja,” tambahnya. (saprorudin)