Cirebon, PN
Tingkat literasi masyarakat terhadap resiko dan peluang investasi diketahui masih harus ditingkatkan. Khususnya investasi di bidang komoditi berjangka. Padahal investasi ini terbilang menjanjikan dari segi imbal hasil, terlebih selama masa Pandemi dimana perekonomian mengalami kelesuan dan daya beli masyarakat menurun akibat pemutusan hubungan kerja, sempitnya peluang usaha, dan lainnya. Sementara, saat pandemi salah satu produk derivatif perdagangan berjangka yaitu Locogold memberikan return lebih dari 30% akibat kenaikan harga emas sepanjang tahun 2020. Hal ini terungkap dalam edukasi investasi komoditas berjangka kepada masyarakat yang diadakan oleh PT Equityworld Futures Cirebon (EWF) Cirebon.
Kepala Cabang PT EWF Cirebon Ernest Firman, di masa Pandemi ini mendorong masyarakat meningkatkan literasi investasi dan mengenali risikonya, selain dapat terhindar dari investasi bodong masyarakat akan mampu jenis investasi mana yang sesuai dengan kondisi ekonominya.
“Kami terus berupaya memperkenalkan tentang perdagangan berjangka di Indonesia melalui BBJ. Saat ini adalah saat yang tepat untuk berinvestasi dalam Instrumen yang beragam,” katanya, Rabu, 10/03/2021.
Menurutnya, Industri Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) telah hadir lebih dari 20 tahun di Indonesia. Namun, namanya masih kurang familiar didengar oleh masyarakat pada umumnya. Karena itu, tingkat literasi terhadap peluang dan risiko dari jenis investasi ini pun terbilang rendah.
“Untuk meningkatan minat masyarakat terhadap industri Perdagangan Berjangka Komoditi, PT EWF Cirebon melakukan edukasi tentang Perdagangan Berjangka Komoditi bersama dengan PT Bursa Berjangka Jakarta dan PT Kliring Berjangka Indonesia (persero),” imbuhnya.
Sementara, Direktur PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) Agung Rihayanto menjelaskan, Peluang keuntungan dari transaksi di perdagangan berjangka cukup bagus namun masyarakat jangan melupakan aspek risiko didalamnya. “Risiko investasi bukan untuk dihindari melainkan dikelola dengan baik,” katanya. (Regi)