Indramayu.PN
Lahan pertanian milik petani yang luput dari banjir kini harus melawan hama burung yang tiap hari menyerang lahan sawah yang sudah keluar padi, sebab jika tidak dijaga padi akan tidak ada isinya akibat hama tersebut, seperti yang diungkapkan oleh pemilik lahan pertanian Wahyudi alias Boleng kepada harian pelita Selasa (23/02).
Usia tanam padi sudah hampir tiga bulan mulai keluar padi, kendati luput dari banjir kemarin namun saat ini harus mengusir hama burung , ribuan hama burung terus menyerang tanaman padi miliknya, sebab jika hama burung tersebut tidak di lawan maka hasil panen tidak akan maksimal, karena habis dimakan hama, sehingga tiap hari mau tidak mau harus ke sawah sambil mebawa petasan untuk memgusir hama burung tersebut ” untuk menjaga hama burung tidal bisa sendirian minimal tiga atau empat orang” ujar boleng.
Menurut Wahyudi alias boleng warga sleman kecamatan Sliyeg Indramayu menjelaskan, hama burung tergolong paling ganas dibamdingkan hama tanaman padi lainnya, persoalannya kalau hama burung menyerang tanaman padi saat sudah berisi, sehingga para petani harus benar benar mampu mengusir hama dimaksud, berbeda dengan hama tanan padi lainnya seperti hama wereng dan Sebagainya , hama wereng mulaienywrang saat tanaman padi baru satu bulan, namun hama wereng bisa hilang ketika sudah di lakukan penyemprotan insektisida akan tetapi hama burung harus dijaga setiap hari ” hama wereng sangat mudah untuk dibrantas tapi hama burung sangat susah” ujar dia
Boleng menbahkan , para petani jika tidak mampu mengusir hama burung maka maka kerugian sudah diambang pintu, sebab jika dihitung biaya produlsi dari muai awal penggarapan tanah sawah samapai padi dibawa pulang kerumah dipwrkurakan mengjabiskan biaya sebesbar Rp.7 juta, itu hitungan aman, akan tetapi dengan kondisi menghadapai hama burung maka biaya akan bertambah. Oleh karenanya untuk meminimalisir kerugian petani, maka mau tidak mau berjuang melawan hama burung, ” kenapa harus berjuang melawan hama burung, karena disawah sudah terihat padi sebagai harapan para petani membawa hasil produksi” pungkas Wahyudi alias boleng .(duliman)