Kab.Indramayu, PN
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Indramayu menyeleksi hasil tes tertulis calon panitia pemungutan suara (PPS) Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati 2020. Tes tertulis di gelar di enam dapil pada 04 Maret 2020 dan diikuti 2.036 calon peserta.
Ketua KPU Kabupaten Indramayu, Ahmad Toni Fatoni melalui Divisi Partisipasi Masyarakat, Pendidikan Pemilih dan SDM, Dewi Nurmalasari mengatakan, tes tertulis calon PPS digelar secara serentak di enam daerah pemilihan (dapil) pada 4 Maret 2020 dan diikuti 2.036 calon peserta. Dari jumlah tersebut, sambung Dewi, 270 pendaftar tidak hadir. “Peserta yang tidak hadir dianggap mengundurkan diri dan dinyatakan gugur,” kata dia disela-sela penilaian hasil tes calon PPS, di KPU kabupaten setempat, Jumat (06/03).
Menurutnya, kenapa lokasi tes tertulis digelar di masing-masing daerah pemilihan (dapil). Di Indramayu ada enam dapil. Tujuannya untuk mempermudah jarak tempuh calon PPS yang akan mengikuti tes tertulis. Kalau tes tertulis calon PPS disatukan dalam satu titik selain menyulitkan jarak tempuh bagi peserta yang domisilinya jauh juga kapasitas gedung yang ada di Indramayu tidak memadai. Daya tampung gedung di Indramayu maksimal 1000 orang sementara peserta mencapai 2.036 orang.
“Untuk mempermudah jarak tempuh calon peserta PPS, tes tertulis dilaksanakan di enam lokasi,” tandasnya.
Dikatakan, hasil tes tertulis calon PPS akan diumumkan pada 08 Maret 2020. Hasilnya bisa dilihat melalui instagram, @kpuindramayu, twiter, @kpuindramayu, facebook, KPU Kabupaten Indramayu, youtube, KPU Indramayu, dan website, kab-indramayu.kpu.go.id.
Dewi menyebutkan, calon PPS yang akan diambil sebanyak dua kali sesuai kebutuhan. Artinya, Jumlah desa/keluran di Indramayu ada 317. Kuota PPS per desa 3 orang. Maka jumlah peserta yang diambil yakni 1.902. dari jumlah 1.092 itu, sebanyak 951 orang untuk mengisi formasi PPS di 317 desa/kelurahan dan 951 peserta lainnya sebagai pergantian antar waktu (PAW).
“PAW untuk mengantisipasi bila anggota PPS yang ada di desa/kelurahan berhalangan tetap sesuai peraturan yang berlaku diantaranya mengundurkan diri karena alasan kesehatan, malas/kinerja buruk, meninggal dunia dan lainnya. PAW diambil dari urutan peserta berikutnya yang memiliki nilai tertinggi,” kata Dewi.
Dikatakan, rekrutmen calon PPS dilakukan secara transparan dan akuntabel. Dengan harapan bisa menghasilkan calon anggota PPS yang berkualitas dan berintegritas “Untuk mengoptimalkan hasil rekrutmen, sebelum tes wawancara untuk menghasilkan enam besar, kami akan membuka tanggapan masyarakat,” katanya.
Dewi menambahkan, untuk Pilkada Indramayu yang akan digelar pada 23 September 2020, pihaknya ditargetkan untuk meningkatkan angka partisipasi masyarakat (parmas) sebesar 79,5 suara. Target tersebut merupakan sebuah tantangan bagi pihaknya karena parmas di Indramayu pada pemilu sebelumnya masih rendah. Terakhir pada Pemilu serentak 2019, parmas hanya 72 persen. Parmas itu terendah se Jawa Barat.
“Meski target parmas cukup tinggi, namun dengan dukungan SDM anggota PPK dan PPS yang ada kami optimis akan tercapai. Meski demikian jika tidak tercapai setidaknya kita bisa menyukseskan Pilkada 2020 di Kabupaten Indramayu,” tambahnya. (02/san)