Indramayu, PN
KPU Kabupaten Indramayu menggeser/mendistribusikan surat suara Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Indramayu 2020 ke 31 gudang KPU yang ditempatkan di PPK, Rabu (2/12).
Ketua KPU Indramayu, Ahmad Toni Fatoni mengatakan jumlah surat suara yang sudah didistribusikan itu sama dengan jumlah surat suara sesuai berita acara (BA) sorlip sebanyak 1.335.538 lembar. Jumlah tersebut kata dia sudah termasuk cadangan 2,5 persen dari DPT Pilkada Indramayu. Sementara jumlah DPT Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Indramayu pada 9 Desember 2020 sebanyak 1.302.788 jiwa.
Sementara pendistribusian surat suara ke PPS kata dia akan diagendakan pada H-2 atau tanggal 7 Desember dan dari PPS bergeser ke TPS pada H-1. “Pendistribusian atau pergeseran surat suara sesuai SOP dikawal oleh kepolisian hingga gudang KPU di PPK,” kata dia disela-sela pergeseran logistic dari gudang induk KPU ke gudang KPU di masing-masing PPK.
Disinggung Indramayu masuk zona merah COVID-19, ia menyebutkan pihaknya sudah berkoordinasi dengan gugus tugas. Namun demikian perihal Pemilihan Serentak 2020, pihaknya kembali ke konsep awal pilkada bisa terselenggara karena protocol kesehatan (prokes) COVID-19 harus dipastikan lengkap.
“Selain logistik kami juga memastikan di masing-masing TPS akan dilengkapi prokes sebanyak 12 item. Ke-12 item dimaksud meliputi, tempat cuci tangan dan sabun, hand sanitizer, sarung tangan plastik untuk pemilih, sarung tangan medis untuk KPPS, masker, tempat sampah, face shield, alat pengukur suhu, disinfektan, alat tetes tinta, baju hazmat dan ruang khusus bagi pemilih bersuhu 37,30 derajat celsius,” sebutnya.
Toni menyebutkan berdasarkan informasi umum Indramayu masuk zona merah namun untuk informasi per kecamatan belum bisa diakses dan informasinya akan diketahui pada tanggal 5 Desember. “Berdasarkan koordinasi dengan juru bicara Gugus Tugas yang juga Kepala Dinas Kesehatan perihal kecamatan yang masuk zona merah akan disampaikan pada tanggal 5 Desember. Dan tentunya pada kecamatan yang masuk zona merah itu maka proses pungut hitung di TPS nya akan diperketat prokesnya,” sebut dia.
Intinya, untuk mengantisipasi paparan COVID-19, pihaknya sudah mengantisipasinya dengan prokes lengkap di masing-masing TPS salahsatunya tes rapid untuk petugas KPPS dan petugas kemanan.
“Untuk pemungutan dan penghitungan (pungut hitung) kesehatan menjadi hal utama,” tegasnya.
Menurutnya, karena petugas KPPS telah dilindungi dengan prokes lengkap maka masyarakat tidak usah takut datang ke TPS untuk memberikan hak pilihnya sesuai hati nuraninya.
“Penyelenggaraan pilkada di tengah pandemi penuh tantangan dan resiko tetapi tidak usah khawatir datang ke TPS karena semua petugas telah dilengkapi prokes salahsatunya rapid tes. Intinya, dengan petugas dan masyarakat mendisiplinkan diri menggunakan prokes seperti memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak insyaallah kita akan aman,” pungkas Toni. (01/san).