Indramayu, PN
Untuk meningkatkan angka partisipasi pemilih pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Indramayu 2020, KPU Kabupaten Indramayu gencar melakukan sosialisasi tahapan pilkada serentak 2020 salahsatunya kepada Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan pengurus parpol. Sosialisasi tahapan pilkada dipusatkan di Aula Hotel Wiwi Perkasa 2 Indramayu, Senin (16/12). Melalui sosialisasi itu KPU mengajak agar Forkopimda dan pengurus parpol bersama-sama meningkatkan angka partisipasi pemilih.
Ketua KPU Indramayu, Ahmad Toni Fatoni melalui Ketua Divisi Partisipasi Masyarakat, Pendidikan Pemilih dan SDM, Dewi Nurmalasari mengatakan pada Pilkada serentak 2020, KPU RI menetapkan angka partsipasi masyarakat (parmas) sebesar 75,5 persen. Sementara saat pelaksaan Pemilu serentak 2019 partisipasi masyarakat hanya 72 persen dan itu terendah di Jabar. Oleh karenanya untuk mewujudkan target dari KPU RI tentunya bukan hanya menjadi tanggung jawab KPU tapi tanggung jawab bersama.
“Dengan tupoksi masing-masing, Forkopimda melakukan konsolidasi dan komunikasi secara hirarki hingga struktur yang paling bawah dan pengurus parpol mengajak kontituennya untuk bersama-sama mensuksekan pelaksanaan Pilkada Indramayu 2020,” kata dia.
Dewi berharap semoga Pilkda Indramayu 2020 lancar dari sisi tahapan dan penyelenggraaan, angka partisipasi tinggi, zero accident/tidak ada sengketa dalam proses pelaksanaan.
Kemudian kepada pengurus parpol juga diharapkan memiliki visi yang sama dalam penguatan demokrasi melalui pendidikan politik kepada masyarakat. Karena parpol mempunyai fungsi yang strategis dalam hal ini sebagai mediator atau jembatan kepentingan antara negara dan masyarakat. Ditengah-tengah ada parpol. Posisi ini sangat strategis bagaiman parpol mengambil peran-peran penting tidak hanya untuk mendorong partisipasi masyarakat tapi dengan posisinya parpol bisa melahirkan kader-kader yang juga diharapkan menjadi daya tarik bagi publik untuk kemudian percaya dan yakin apa yang mereka lakukan dalam menunaikan hak pilihnya itu akan berdampak secara positif bagi pemilih.
Menurutnya, segmen pemilih di Kabupaten Indramayu beragam, ada pemilih berdasarkan emosional, pendekatan sosial, pemilih rasional. Pemilih-pemilih ini memiliki latar beralakan masing-masing dan memiliki kecenderungan. “Ini kemudian dibidik untuk didorong dan dilakukan penguatan untuk menumbuhkan kesadaran politik kepada masyarakat secara luas bahwa mimilih itu adalah hak dan masyarakat menyambut pilkada dengan gembira. Intinya, dengan memilih mereka memberikan peran sukses dalam pelaksanaan Pilkada Indramayu,” kata Dewi.
Untuk meningkatkan partisipasi masyarakat sambungnya, KPU memiliki beberapa rancangan dan desain dalam strategi sosialisasi, hari ini dengan forkopimda dan parpol kemudan dengan madia, kedepan dengan elemen masyarakat lainnya diantaranya penyandang disabilitas, lembaga pemyarakatan (lapas). Harapannya, agar mereka juga mendapatkan hak informasi sehingga outputnya bisa tumbuh kesadaran politik apapun dan bagaimana kondisi mereka.
. “Melalui media diharapkan bisa menjadi corong KPU untuk melakukan penguatan demokrasi khusunsya demokrasi lokal. Karena pilkada merupakan instrument untuk pengutan demokrasi ditingkat lokal,” kata dia.
Sementara menyinggung bagaimana menyikapi TKW, pekerja migran, urbanisasi, pelajar studi di luar kota, kemudian nelayan dan petani. peran kedepan akan dimaskimalkan. Target 75,5 menjadi tantangan tersendiri bagi KPU, kemarin pemilu serentak 2019 partisipasi masyarakat hanya 72 persen itu belum mencapai target dan partisipasi di Indramayu terendah di Jabar. Angka parmas 75,5 memiliki tantangan tersendiri dan menjadi PR bersama.