Pelita News Kabupaten Cirebon
Dalam kehidupan yang penuh tantangan ini, keberkahan hidup tidak semata – mata diukur dari seberapa banyak harta yang dimiliki, melainkan dari seberapa besar kepedulian kita terhadap sesama, terutama kepada mereka yang membutuhkan, seperti anak – anak yatim.
Pada Minggu 6 Juli 2025 bertepatan dengan 10 Muharram 1447 Hijriah umat Islam memperingati hari yang dikenal sebagai Lebaran Anak Yatim.
Lebaran anak yatim menjadi momen istimewa untuk menunjukkan kasih sayang, kepedulian dan perhatian kepada anak – anak yatim.
Menyantuni anak – anak yatim sebagai bentuk kepedulian untuk meringankan beban mereka dan pengingat bahwa keberkahan hidup lahir dari keikhlasan berbagi ” kita diajarkan dalam agama, bahwa tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah, saat kita memberi, bukan hanya mereka yang menerima yang bahagia, tapi hati kita juga dipenuhi dengan kedamaian ” kata Wawan Setiawan pada Journalist Harian Pelita, Sabtu ( 5/7/25 ).
Menyantuni anak yatim tidak hanya mendatangkan pahala, tetapi juga membuka pintu rezeki dan menjauhkan dari berbagai kesulitan, hidup lebih tenang dan urusan – urusannya menjadi lebih lancar serta dimudahkan, tegasnya.
Saat kita peduli pada anak – anak yang kehilangan orang tuanya, Allah akan menggantinya dengan kebahagiaan dan kemudahan dalam hidup kita ” keberkahan tidak selalu datang dalam bentuk materi, melainkan dari ketulusan hati dalam memberi terutama kepada anak yatim, yang dalam ajaran agama dan kemanusiaan, memiliki tempat istimewa dan layak mendapatkan perhatian lebih ” ucap Wawan Setiawan.
Di 10 Muharram, lebaran anak yatim, mari kita untuk terus menanamkan nilai – nilai kebaikan dan kepedulian sebab sejatinya, tangan yang memberi akan selalu lebih mulia dari yang menerima ” mari kita sisihkan sebagian rezeki dan waktu ditengah – tengah anak yatim ” tutupnya. ( Nurzaman )