Brebes PN
Muhammad Rivai Saepudin (6gi2), Kepala Desa (Kades) Bantarkawung, Kecamatan Bantarkawung, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, menyatakan iri karena TMMD Reguler 109 yang dilaksanakan Kodim 0713 Brebes, menyasar ke desa tetangganya, yaitu Desa Kalinusu, Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
Menurutnya, TMMD Reguler itu adalah pembangunan skala besar yang melibatkan lintas sektoral maupun institusi di wilayah Kabupaten Brebes, dan juga tentunya dari Pemprov Jateng dan Mabes TNI juga menggelontorkan bantuan.
“TMMD Reguler anggarannya juga lebih besar dari pada TMMD Sengkuyung. Itu karena Pemprov Jateng juga ikut membantu pendanaan untuk pembangunan infrastruktur dan juga bantuan sosial lainnya,” bebernya.
Sementara untuk kegiatan non fisiknya berupa penyuluhan, sosialisasi, dan pelatihan, di TMMD Reguler juga banyak variasinya dan yang memang dibutuhkan warga Kalinusu.
Adanya bantuan sosial dan kegiatan non fisik TMMD itu, jelas sangat bermanfaat sekali dalam meningkatkan SDM masyarakat untuk kedepannya mengolah SDA secara lebih optimal, sementara di TMMD Sengkuyung hanya difokuskan pada pembangunan fisik saja.
“Itulah yang membuat saya iri, dan menyatakan bahwa Kades Kalinusu, Bapak Wasid, adalah Kades paling beruntung di tahun ini,” sambungnya.
Muhammad Rivai juga menilai Pemkab dan Kodim Brebes sangat tepat dalam memprioritaskan Desa Kalinusu dijadikan sasaran TMMD Reguler kali ini. Pasalnya, pembukaan jalan TMMD sepanjang 2,2 kilometer dengan lebar sampai 6 meter dari Dusun Karanganyar ke Dusun Kedung Kandri, memang untuk membuka keterisoliran 100 kepala keluarga di Kedung Kandri.
“Warga Kedung Kandri, jika akan keluar dusun untuk mendapatkan fasilitas pendidikan, kesehatan, dan ke pasar terdekat yang ada di wilayah kami (Kecamatan Bantarkawung), mereka harus menyeberangi Kali Pemali dengan perahu dan membayar jasa penyeberangan sebesar seribu rupiah per orang, Rp. 2 ribu per sepeda, dan Rp. 5 ribu untuk setiap sepeda motor,” tandasnya.
Bahkan jika hendak mendapatkan pelayanan Adminduk di Kantor Balai Desa Kalinusu, setelah menyeberang rakit, mereka harus melanjutkan perjalanan darat sejauh 8 kilometer dalam waktu 45 menit lebih, dengan melewati sejumlah desa di wilayah kecamatan tetangganya itu, kemudian ke wilayah Kecamatan Bumiayu, hingga akhirnya tiba ke kantor desanya.
Sementara jika Kali Pemali banjir selama beberapa hari, selama itu pula warga dusun tersebut juga tidak bisa kemana-mana alias benar-benar terisolasi.
Kini jalan itu sudah tembus dan sudah dilalui warga Kedung Kandri untuk ke desanya dan ke Kota Bumiayu. Ke depan anak-anak sekolah juga akan lebih termotivasi lagi untuk tamat sampai jenjang SLTA.
“Harga barang-barang juga akan lebih murah karena tidak naik rakit dan makin banyak pasokan masuk lewat jalan TMMD itu, termasuk para petani juga sangat terbantu karena jalan itu jelas memangkas ongkos angkut panen,” imbuhnya.
Sementara itu dijelaskan oleh Sertu Sunaryo, Babinsa Bantarkawung dari Koramil 12 Bantarkawung, Kodim Brebes, bahwa TMMD Reguler akan hadir kembali ke Kabupaten Brebes 3 tahun lagi, atau tepatnya di akhir tahun 2023. ( Ibnu Jbril).