Indonesia khususnya wilayah kabupaten Cirebon provinsi Jawa barat aman dari penyebaran virus Corona. Dan pasien an. S.H (44) diduga terjangkit virus Corona minggu kemarin yang telah mendapatkan perawatan intensif medis diruang isolasi RSUD Waled, sudah pulang Kerumah didesa cikulak kecamatan Waled dan dinyatakan negatif atau tidak terjangkit virus Corona, kemarin, siang 01/02. Tutur,
Hj, Eny Suhaeni kepala Dinas kesehatan kabupaten Cirebon.
Alhamdulilla hirobilalamin, kemarin kita mendapatkan surat kiriman melalui email dari kementerian kesehatan RI, badan penelitian pengembangan dan kesehatan nomor surat ; LB.0301/2/1369/2020, hasil laporan laboratorium 2019nCov tertanggal 31/01/21, dan hasilnya negatif.
Dengan adanya hasil laboratorium tersebut kami menghimbau kepada masyarakat khususnya dikabupaten cirebon bahwa tidak usah risau dan panik karena kemarin ada salah satu warga dikabupaten cirebon telah diduga mengidam virus Corona setelah pulang dari taiwan, dan Alhamdulillah hasilnya negatif pasien an. S.H tidak menderita atau terjangkit virus Corona, tuturnya.
Dipertegas oleh, Budi s. Soenjaya Direktur RSUD Waled mengatakan, Minggu kemarin, Pasien Tuan S.H, (44 tahun) penduduk desa Cikulak Kecamatan Waled datang ke RS Waled dengan keluhan demam sejak 15 Januari 2020 pernah mencapai >390C, pada saat investigasi, suhu tubuh 36,50C disertai Batuk, pilek (juga sudah dirasakan sebelum berangkat ke Taiwan) ada sesak nafas, menggigil, sakit kepala dan nyeri otot. Hasil pemeriksaan fisik dokter mendiagnosa Community Acquired Pneumonia (CAP) dd/ suspek Corona,
Pada tanggal 05 Januari 2020, kasus berangkat ditugaskan oleh pimpinannya mengikuti National Sales Conference (NSC) di Kota Taipe-Taiwan bersama 5 rekan lainnya dari Jakarta, Semarang, dan Jawa Timur. Kasus mengikuti NSC selama 12 hari sampai dengan tanggal 15 Januari 2020. Disela-sela mengikuti NSC, kasus beserta teman-teman lainnya mengikuti juga tour di sekitar Kota Taipe. Tanggal 15 Januari 2020, kasus beserta rombongan pulang dan tiba di Indonesia. Sampai di rumah, kasus merasa demam, batuk semakin sering, dan sesak nafas, katanya.
Kasus berobat pertama kali tanggal 15 Januari 2020 ke klinik Pratama Medika Desa Pabuaran dan diberi obat. Kasus berobat kembali ke klinik yang sama tanggal 27 Januari 2020 sehubungan dengan keluhan akibat penyakit yang dideritanya tidak berkurang. Kasus dirujuk ke RSUD Waled oleh dokter Klinik setelah diketahui adanya riwayat perjalanan ke wilayah terjangkit Pneumonia berat yang disebabkan Coronavirus. Kasus masuk Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Waled pada hari Senin 27 Januari 2020 jam 09.55 WIB dan ditempatkan di ruangan isolasi.
Alhamdulillah, setelah tiga hari mendapatkan perawatan intensif medis, gejala awal yang dirasakan seperti demam, batuk dan sesak pada saluran pernapasan sudah berangsur membaik. Dengan perkembangan signifikan alat pembantu pernapasan oksigen sudah dilepas atau tidak dipakai oleh pasien. Dan pada tanggal 31/01, kami pihak RSUD Waled mendapatkan surat salinan hasil laboratorium dari kementerian kesehatan republik Indonesia, badan penelitian pengembangan dan kesehatan melalui Dinas kesehatan kabupaten Cirebon, bahwa isi surat tersebut pasien tidak menderita suspek virus Corona atau negatif, hanya menderita pada saluran pernapasan bagian bawah, paparnya. (pip)