Indramayu, PN
Kabupaten Indramayu dalam waktu dekat bakal memiliki museum daerah. Hal itu mucul setelah pemkab setempat membebaskan tanah dan bangunan cagar budaya di Jl. Veteran No.1 Indramayu yang didalamnya ada rintisan museum yang dikelola Yayasan Indramayu Historia yakni Museum Bandar Cimanuk (MBC).
Ketua Yayasan Indramayu Historia, Nang Sadewo membenarkan Pemkab Indramayu telah membebaskan tanah dan bangunan tersebut pada tahun 2019 untuk museum. Pembebasan itu kata dia berdasarkan usulan pihaknya kepada Pemkab Indramayu agar Kota Mangga yang kaya akan benda-benda bersejarah memiliki museum daerah. “Proses pembebasan tanah dan bangunan bersejarah ditempuh sesuai peraturan yang berlaku dan saat pembelian itu pemkab melibatkan jasa apresial. Tanah dan bangunan itu kini sudah milik pemkab,” kata dia ketika ditemui di MBC belum lama ini.
Menurutnya, meski telah memiliki MBC namun masih rintisan yang dikelola yayasan. Keberadaan MBC itu untuk mengedukasi pemerintah dan masyarakat. “Alhamdulillah berhasil karena MBC sudah masuk ke Jabar hingga terdaftar ke Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Kemendikbud,” beber dia.
Nang Sadewo menyebutkan, saat ini bangun gedung, lahan sudah milik pemkab, isi milik yayasan. Langkah selanjutnya pihaknya mengusulkan agar gedungnya direvitalisasi. Sementara untuk nama museumnya silahkan saja dikaji dan dibahas oleh para pihak. “Kenapa kami ada di disini, karena kami yang ditanggungjawabi oleh Pemkab Indramayu melalui Disbudpar untuk merawat dan mengelola MBC. Intinya, karena belum menjadi museum resmi maka masih menjadi tanggung jawab yayasan,” sebut dia.
Pengelola Cagar Budaya dan Permuseuman Disbudpar Kabupaten Indramayu, Suparto Agus Tinus membenarkan usulan pembebasan tanah dan bnagunan cagar budaya di Jl Veteran Indramayu Yayasan Indramayu Historia. Dengan telah dibebaskannya tanah dan bangunan itu semoga keinginan adanya museum daerah segera terwujud. “Alhamdulillah di akhir 2020 Pemkab Indramayu telah membabaskan tanah dan bangunan yang didalamnya sudah ada MBC,” kata dia.
Sementara itu, mantan Kepala Museum Sri Baduga Bandung, Edi Sunarto menyambut baik dibebaskannya tanah dan bangunan cagar budaya oleh pemkab setempat. Menurutnya, tanah dan bangunan yang didalamnya sudah ada MBC merupakan cikal bakal akan adanya museum daerah di Kota Mangga.
“Adanya MBC saja, saya sudah menyambut baik, apalagi akan ada museum daerah,” kata dia senang.
Sebelum MBC ada kata dia, ia mendorong agar didirikan saja dulu museum rintisan. Kemudian ketika ada gunjingan biarkan saja yang penting ada niat mau mengedukasi masyarakat dan pemerintah supaya tidak kehilangan jati diri memalui museum.
Pria kelahiran Indramayu ini berkeinginan di tanah kelahirannya ada museum daerah makanya tidak berlebihan ketika dirinya terus mendorong pegiat cagar budaya di Indramayu mendirikan museum. “Saya ingin di tanah kelahiran saya ada museum,” timpalnya. (saprorudin)