Kabupaten Cirebon,PN
Allah SWT menurunkan wahyu yang tercantum dalam Al Qur`an Surat Al-Ahzab ayat ke 21 yang menjelaskan tentang Nabi Muhammad SAW sebagai suri tauladan yang baik bagi seluruh umat manusia.
Untuk kaum Muslimin dan Muslimah yang ingin selamat dunia dan akherat kelak maka Allah SWT menganjurkan pada kita untuk meniru semua yang ada pada diri Rasullulloh termasuk perkataan, pebuatan, tingkah laku dan tindakan serta menjauhi segala larangan Allah SWT.
Memperingati Maulid atau Hari Kelahiran Nabi Muhammad SAW yang diperingati setiap tanggal 12 Rabiul Awal dan bertepatan pada tahun 2020 ini jatuh pada tanggal 29 Oktober, Abdurohim, SPdi, Sekretaris Jenderal ( Sekjen ) Kaukus Muda Nahdatul Ulama ( KMKU ) mengajak masyarakat dan khususnya pemimpin untuk meneladani 4 sifat Rasullulloh karena 4 sifat ini penting diteladani, momentum Maulid atau Hari Kelahiran Nabi Muhammad SAW ini merupakan momentum yang tepat untuk introspeksi diri, koreksi diri, memperbaiki dan menyempurnakan diri baik budi pekerti, moral dan akhlak.
” Budi pekerti, moral dan akhlak yang baik ini harus menyatu dan menjadi landasan hidup dalam kehidupan sehari hari dan juga didalam melaksanakan tugas atau pekerjaan, jadikan hikmah Maulid atau Hari Kelahiran Nabi Muhammad SAW sebagai suri tauladan baik untuk masyarakat termasuk juga seorang pemimpin ” tegas Abdurohim pada Harian Pelita News, kamis ( 29/10/20 )
Saya hanya mengingatkan kepada masyarakat yang akan dan sudah menjadi pemimpin harus dapat menauladani 4 sifat yang ada pada diri Rasullulloh Muhammad SAW ” pemimpin harus Shiddiq, Amanah, Tabligh dan Fathonah sesuai dengan sifat kepemimpinan yang ada pada diri Rasullulloh Muhammad SAW ” ujarnya.
Jabatan itu bukan hanya soal kekuasaan dan pendapatan tetapi jabatan itu merupakan sebuah amanah ” pemimpin yang benar, jujur, amanah cerdas dan menyampaikan adalah pemimpin yang mempunyai visi dan misi yang jelas, jadilah pemimpin yang memiliki sifat Shiddiq, Amanah, Tabligh dan Fathonah baik dalam memimpin diri sendiri, keluarga, rakyat atau masyarakat ” tandas Sekjen KMNU.
Dikatakan Abdurohim seorang pemimpin harus Shiddiq yakni benar atau jujur dalam perkataan dan perbuatan serta dapat diartikan sebagai integritas, orang yang berintegritas berarti bertingkah laku, berbuat dan bertindak serti memiliki ucapan atau perkataan sesuai dengan norma norma agama, etika, akhlak dan moral sebagaimana yang dijalankan rasullulloh ketika memimpin umatnya, Rasullulloh bisa menjaga kehormatan, menjaga hawa nafsu bisikan setan, tingkah laku, perbuatan, tindakan serta perkataan dan ucapan, katanya.
Kemudian sesorang pemimpin harus amanah dapat dipercaya, transparan dan terbuka saat diberikan mandat atau kepercayaan oleh oleh rakyat atau masyarakat, hal ini dapat diartikan pemimpin tersebut memiliki kredibilitas ” amanah harus dijalankan dan dilaksanakan dengan baik, seorang pemimpin tidak boleh menyia nyiakan amanah rakyat atau masyarakatnya ” imbuhnya.
Seorang Pemimpin juga harus Fathonah yakni harus cerdas atau berpengetahuan, memiliki wawasan yang luas, kreatif dan inovatif mengenai apa dan bagaimana, maksud dan tujuan serta arah kepemimpinannya, apa ingin memajukan dan mensejahterakan masyarakat misalnya daerah maupun desa atau sebaliknya hanya sekedar diduga mencari kekayaan atau pendapatan lain diluar gaji atau penghasilan untuk kepentingan, kesenangan dan kebahagian pribadi, berlaku arogan, semena mena, seenaknya saja karena jabatan dan kekuasaan sebab jika seorang pemimpin itu tidak cerdas dan berpengetahuan apalagi ditambah diduga cetek atau rendah moral, etka dan akhlak, saya rasa akan susah untuk menunjukkan kearah mana membangun, memajukan dan mensejahterakan masyarakat misalnya disuatu daerah atau termasuk juga desa, akan dibawa kemana kepemimpinannya itu, terang Abdurohim.
Kemudian yang terakhir seorang pemimpin harus memiliki sifat Tabligh menyampaikan apapun yang diamanatkannya seperti dizaman Rasullulloh bagaimana seorang Nabi Muhammad SAW sebagai pemimpin selalu menyampaikan firman Allah SWT pada umatnya secara menyeluruh dan terbuka oleh karena itu didalam realita kehidupan sekarang ini sudah kewajiban seorang pemimpin menyampaikan apa yang menjadi amanat sebagai contoh program dari pusat, provinsi ataupun daerah termasuk juga anggaran harus disampaikan secara transparan dan terbuka pada masyarakat, tidak harus ditutup tutupi dan diduga dimanipulasi, ujarnya.
Mari didalam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW ini kita terus meningkatkan Keimanan dan Ketaqwaan kepada Allah SWT serta kita dapat mencontoh dan mentauladani 4 sifat Nabi Muhammad SAW ” jika ingin bahagia dunia akherat yaitu memilki hati yang tentram, bekerja dan menjalani tugas dengan hati nurani, jabatan hanya sementara dan hidup cuma satu kali, jabatan itu akan hilang dan berganti dan suatu saat entah kapan waktunya kita pasti akan kembali kepadanya Sang Pencipta, kemudian memiliki ilmu yang bermanfaat dan bila menjadi pemimpin, kepemimpinannya itu dapat membawa kebaikan dan manfaat untuk rakyat atau masyarakat dan terahir dapat menyenangkan dan memberikan kebahagian kepada orang lain dan masyarakat, pungkas, Abdurohim, Sekjen KMNU diakhir pertemuan dengan Harian Pelita News. ( Nurzaman )