Kab. Cirebon, PN
Hari ini, Minggu (24/1) merupakan hari ketiga penyaluran Program BSPS atau Program Sembako di wilayah Kecamatan Susukanlebak, dimana enam e-Warong yang melangsungkan penyaluran tersebut diantaranya e-Warong Susukanagung untuk kuota sebanyak 243 Keluarga Penerima Manfa’at (KPM), e-Warong Curug sebanyak 272 KPM, e-Warong Curug Wetan sebanyak 263 KPM, e-Warong Karangmangu sebanyak 306 KPM, e-Warong Kaligawe sebanyak 238 KPM dan e-Warong Kaligawe Wetan sebanyak 365 KPM. Berdasarkan pantauan PN dilokasi penyaluran e-Warong Kaligawe Wetan ditemukan dua komoditi yang memprihatinkan, yakni terdapat adanya beberapa telur dan buah apel dalam kondisi busuk dan berbau. Selain itu, di e-Warong Kaligawe Wetan pun terpantau adanya kekurangan pendistribusian telur oleh pihak supplier sebanyak 22 kilo, hal ini tentunya berdampak pula pada tertundanya penyaluran pada komoditi telur untuk puluhan KPM di desa tersebut.
Seperti yang disampaikan Fitri selaku Agen penyalur atau e-Warong Kaligawe Wetan, pada penyaluran pertama di Tahun 2021 ini pihaknya terhambat pada kurangnya 22 kilogram telur, sehingga untuk puluhan KPM masih menunggu distribusi dari pihak Supplier telur tersebut. Selain itu, pada komoditi telur dan buah apel pun ditemukan dalam kondisi busuk dan berbau, atas hal tersebut dirinya sangat berkeinginan penyelenggaraan penyaluran Program Sembako di bulan berikutnya dapat mandiri total dan tidak lagi menggunakan supplier dari luar. ”Kami berkeinginan bulan depan dapat mengelola pengadaan komoditi secara mandiri dengan melibatkan dan memberdayakan pedagang-pedagang lokal disini sesuai ketentuan yang ada pada Pedoman Umum,” tuturnya.
Hal senada dikatakan Nurholis selaku Agen e-Warong Karangmangu, dirinya mengakui untuk beberapa komoditi di penyaluran pertama Tahun 2021 ini masih di suplai dari pihak luar, seperti telur dan buah apel. Namun demikian dirinya sangat berkeinginan dalam hal pengadaan dan belanja komoditi program sembako di bulan mendatang dapat dikelola utuh atau mandiri tanpa keterlibatan supplier dari luar. Bahkan pihaknya akan memprioritaskan pemberdayaan pedagang-pedang lokal yang produk komoditinya ada di wilayah desanya, dimana menurutnya hal ini juga tertuang jelas pada Pedoman Umum Penyelenggaraan Program Sembako. ”Kami ingin penyaluran di bulan depan dapat memberdayakan pedagang-pedagang lokal yang ada dilingkungan desa kami,” singkatnya. (ries)