Kabupaten Cirebon,PN
Diduga nampak sial nasib seorang penjaga sekolah dan juga guru honorer SDN3 Winong Kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon, yang diduga kuat telah diberhentikan secara sepihak oleh oknum Kepala Sekolah melalui pesan singkat whatsapp. Pemberhentian tersebut diduga kuat dipicu karena adanya faktor perintah dari Oknum Kepala SDN 3 Winong yang meminta Kepada Guru Honor untuk menyampaikan pesan perintah Oknum Kepala SDN 3 Winong. yang meminta kepada guru honorer tersebut untuk penjaga sekolah menunggu ekspedisi barang pada hari minggu.
Namun pada pesan singkat yang berhasil diabadikan, oknum Kepala SDN 3 Winong pada pesan singkatnya menyampaikan “Assalamualaikum Dengan ini saya mengucapkan banyak terimakasih atas kerejasamanya selama ini kepada SDR 1. Azis Penjaga SD, 2. Hadi sbg ops SD Atas segala Kerjasama nya selama ini di Keluarga Besar SDN 3 Winong Terhitung 21-3-2021 saya nyatakan dipurnabhaktikan utk sementara waktu,jika ada klarifikasi yg santun dan beretika serta bermartabat, selanjutnya dapat dpertimbangkan, Sejak 21-3-2021 kontrak anda habis Wassalam (namanya.red)” pada pesan singkatnya di group whatsapp.
Menurut Oknum Kepala SDN 3 Winong yang berinisial AS ketika ditemui Harian Pelita News senin 19/04 menjelaskan, hal tersebut terjadi sudah lama, informasi yang dihimpunya melalui guru-guru yang ada, pihak penjaga sekolah merangkap bekerja ditempat lain namun dirinya merasa tidak keberatan, akan tetapi sejak Januari, AS menerbitkan peraturan salah satunya terkait ijin harus memberitahu langsung kepada pihak Kepala Sekolah.
Masih AS, Ia ungkapkan pihak penjaga sekolah dan guru honorer tersebut banyak mangkir dalam melaksanakan tugasnya, selain itu seperti perintah, SMS dan lainnya jarang bisa dilaksanakan sesuai dengan apa yang menjadi harapan pimpinan. selain itu juga AS mencontohkan, terhitung sejak tanggal 21-3-2021 diberhentikannya penjaga sekolah tersebut, rumput yang tumbuh dihalaman sekolah yang menurutnya panjang itu tidak dipotong atau dibersihkan lebih dari tanggal tersebut.
AS diduga mengaku sempat menahan gaji mereka dengan alasan AS ingin mengetahui hasil klarifikasi yang diucapkan dari ke dua orang tersebut (Guru honor dan penjaga SD.red), namun hal yang sangat disayangkan ia tidak mengambil dan akhirnya mereka datang dan hanya mengambil gajinya saja.
“ini gaji kamu sudah sekian hari tidak diambil, anu Pak, sayanya sibuk. Tapi saya titip ya Hp sama Koordinasi kerja yang bagus,”diakuinya.
AS juga menjelaskan, permasalah terakhir yang menimbulkan pesan singkat tersebut berawal dari perintahnya kepada Sdr Cipta Hadi untuk menyampaikan pesannya kepada Azis (Penjaga SD.red) untuk menunggu Ekspedisi barang yang akan dikirim pada minggu dibulan Maret itu. akan tetapi ia bertitip pesan kepada Cipta Hadi untuk tidak mematikan Hp nya (Azis.red), dan sejak saat itu tidak pernah mengangkat telepon dari dirinya.
Selain kinerja Azis yang dinilai AS kurang baik, termasuk Hadi pun sama di nilai AS kurang baik, pasalnya, sejak Januari Cipta Hadi berubah posisi menjadi operator SD, dan menurut AS, Cipta Hadi sanggup dan mau menjalankan tugas sebagai operator SD, dan ketika diperinta hanya ucapan iya saja dari mulut Cipta Hadi.
“kata saya tuh, kalau tidak mampuh tinggal bilang saja, terus kerjasama sama Iip yangpernah menangani dan membidangi keoperatoran, dan nanti kalau Pak Wasanadi Pensiun, antum masuk menjadi guru, bukan operator, sudah saya siapkan,”paparnya.
AS hingga saat ini belum mengambil keputusan, terkait nasib kedua orang tersebut, pasalnya AS belum mengklarifikasi atau mengkonfirmasikan kepada yangbersangkutan terkait status guru honor dan penjaga SD yang diduga dipurnabhaktikan smentara waktu hanya melalui pesan singkat yang diduga dikirimnya melalui via whatsapp group SDN 3 Winong.
AS mengakui, dirinya sering menegur secara lisan akan tetapi tidak pernah memberikan teguran secara tertulis, selain itu juga ia mengaku terkada pekerjaan yang ada di sekolah sering dilakukannya sendiri dengan berkerjasama dengan operator SD yang lain.
Azis Penjaga SD dan Cipta Hadi Guru Honorer yang diberi tugas baru sebagai operator SD di SDN 3 Winong disebutkannya, bahwa kedua orang tersebut mendapat SK dari pihak SDN 3 Winong, dan ia juga sudah beritikad, ketika kedua orang tersebut datang dan meminta maaf serta memperbaiki prilaku, pihaknya akan menerima kembali.
“bukan saya takut, tapi itikad saya kalau ia datang masuk, ia itu akan diperpanjang dan naik di P3K Test, anda mau terus apa tidak kan saya butuh penjaga, kalau penjaga ada yang sudah melamar, tapi saya belum berani mengangkat,”paparnya.
AS pastikan, dalam waktu dekat pihaknya akan memanggil atau memerintahkan guru yang ada di SDN 3 Winong untuk memanggil kedua orang tersebut dan memastikan statusnya di SDN 3 Winong .
“bisa secara tertulis, bisa secara lisan pemanggilnya, karena kan tulas-tulis kitanya juga repotkan, kalau operatornya ada kita kan enak,”kelitnya.
AS ketika ditanya Harian Pelita News terkait lontaran kata-katanya yang ditulis di medsos tersebut “via whatsapp group SDN 3 Winong.red” merupakan bentuk kekesalan atau bukan, AS menjawab, dan mengiakan bahwa hal tersebut bentuk kekesalannya terhadap kedua orang itu, menurut AS, Ia sering lakukan hal tersebut akan tetapi ketika diperintahkannya manut ia pun mulai mencairkan kekesalannya.
“pertama terus terang saya kesal, tapi seringbegitukan anak itu tuh, tapi datang nggak mengahadap, tapi ketika disuruh, ya sudah terobati lagi,”imbuhnya.
As juga tak membenarkannya, terkait pesan singkatnya yang ditujukan untuk kedua orang tersebut, namun ketika sudah secara surat AS yang dibenarkan, dan AS tegaskan untuk penjaga SD tidak ada libur.
Menaggapi penjelasan dari AS, Cipta Hadi yang diduga di SK kan oleh AS sejak tahun 2019 lalu, mengelak apa yang telah disampaikannya. Mengenai tugasnya sebagai operator SD di SDN 3 Winong, Hadi biasa dipanggil sudah menyampaikan kepada AS, bahwa dirinya tidak mampuh untuk menjalankan tugas itu, Hadi juga memaparkan, tugas sebagai operator SD bukan keinginnanya, diduga melainkan keingin AS saat itu.
“saya tuh Mas, sudah bilang nggak mampu jadi Operator sekolah, karena saya SK nya guru kelas, saat itu kelas tiga sekarang kelas empat, terus ditunjuk jadi operator itu juga dipaksa. tugas operator bikin SK PNS untuk sertifikasi, Adminitrasi semua dana BOS, tapi saya kan tidak mampuh untuk mengerjakan SPJ BOS, terang-terangan saya sudah ngomong tapi tetap,”ungkapnya.
Selanjutnya, mengenai purnabhakti sementaranya yang dituliskan di via pesan whatsapp group SDN 3 Winong oleh AS, Hadi mengatakan hal tersebut dirasakanya tidak secara terhormat, Hadi tegaskan selama Ia bekerja di SDN 3 Winong melalui SK yang ditandatangani AS saat itu, seharusnya ketika ada yangberkaitan dengan pekerjaan seharusnya pihak sekolah melayangkan suratnya secara tertulis juga, seperti SK yang telah ia terimanya saat pertamakali ia bekerja sebagai guru honor dengan beberapa helai tulisan di SK nya. Selain itu Hadi juga sangat terpukul atas tindakan AS yang diduga kuat semenah-menah menulis via pesan whatsapp group SDN 3 Winong atas purnabhakti sementaranya.
“seperti nggak secara terhormat buat saya sendiri, karena saya masuk secara tertulis, dan kalau pun diberhentikan sementara ya harus secara tertulis, bukan di chat di group, apalagi kan semua orang tahu karena digroup, dan itu mmembuat saya merasa sakit,”katanya.
Hadi juga menyangkal, ketika ia dirasa sulit oleh AS saat teleponnya, dan ia juga membeberkan hasil komunikasinya dengan AS saat itu, dan Ia juga sampaikan bahwa Azis melaksanakan tugasnya itu dengan benar.
“nggak ini kan saya ada buktinya, ini kan chat dengan AS, itu kan Azis langsung nunggu, karena datangnya lama jadi pulang lagi, kerja udah apalagi itu hari minggu,”paparnya.
Ketika Hadi diminta untuk mengambil gajinya saat itu oleh AS, ia tak langsung datang, namun Ia datang di Hari Kedua setelah Dirinya dipanggil, namun Hadi katakan ketika Dirinya bertemu AS, Dia sempat diminta datang bekerja kembali, namun ketika tidak ada kerjaan saat itu Hadi pun pulang karena menurutnya Ia masih ada keperluan lain saat itu.(Kamsur)