Kab. Cirebon, PN
Pasalnya sudah diajukan sejak Tahun 2017 dan masuk dalam Musrenbang Tingkat Kecamatan pada Tahun 2018 dan 2019, namun hingga akhir Desember 2020 perbaikan untuk dua jembatan yang ada di Desa Blender Kecamatan Karangwareng tidak jelas tanpa jejak tindaklanjut. Konon, kegiatan perbaikan jembatan di Desa Blender sendiri sudah semestinya dikerjakan pada Tahun 2020 melalui Dana Pagu Indikatif Kewilayahan (PIK), yakni untuk di Dusun 04 dan Dusun 05. Jembatan di Dusun 04 sendiri sudah ada sejak Tahun 1980 an dan kini sudah dalam kondisi lapuk atau rusak berat, bahkan kondisinya kini sudah sangat membahayakan masyarakat. Jembatan di Dusun 04 merupakan akses vital penghubung antar dusun, tentunya dalam hal ini dibutuhkan adanya keseriusan pemerintah terkait persoalan ini.
Ketua RW 08 Desa Blender, Koswara mengungkapkan, terkait jembatan di Dusun 04 menurutnya sudah ada sejak dirinya masih kecil atau kira-kira berdiri sejak Tahun 1980 an, namun hingga dalam kondisi rusak berat ini masih belum ada kejelasan dan belum sama sekali tersentuh perbaikan pada jembatan yang dirasa sangat vital untuk kebutuhan warga penghubung antar dusun. Atas hal tersebut dirinya sangat berharap adanya keseriusan pemerintah untuk menanggulangi persoalan yang sudah dianggap serius oleh warga masyarakat. Selain itu, untuk jembatan yang ada di Dusun 5 sama persis kondisinya dengan jembatan yang ada di Dusun 04 yang merupakan akses utama antar dusun. ”Kami sangat khawatir jika seketika waktu jembatan lapuk ini ambruk ketika ada mobil yang melintas karena sudah tidak kuat lagi menahan beban, untuk itu perlu segera dilakukan pemikiran dan realisasi cepat dari pemerintah,” tuturnya.
Lanjut dikatakan Koswara, terkait dua jembatan yang ada di desanya konon telah masuk pada Musrenbang tingkat Kecamatan, namun realisasinya dianggap Nol Besar tanpa ada kejelasan hingga di akhir Desember 2020 ini. Atas hal tersebut dirinya meminta ketegasan dan penjelasan dari pemerintah hasil realisasi dari Musrenbang itu sendiri. ”Jembatan ini sudah diajukan sejak 2017 lalu dan masuk pada Musrenbang 2018 dan 2019 lalu, tapi hasilnya Nol Besar atau Tidak Jelas hingga akhir 2020 ini,” cetusnya. (ries)