Pelita News Cirebon Timur – Balai Desa Ambulu tampak lebih ramai dari biasanya. Suasana penuh semangat dan antusiasme warga nampak terlihat di dalam ruangan, pasalnya warga berkumpul untuk menerima realisasi Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) tahun anggaran 2025.
Sebanyak 44 orang lanjut usia (lansia) dan warga jompo menjadi prioritas dalam penyaluran Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) tahun 2025 di Desa Ambulu. Pemilihan ini didasarkan pada harapan agar para orang tua yang menerima bantuan dapat turut mendo’akan agar kondisi ekonomi negara membaik, serta sebagai bentuk kepedulian terhadap mereka yang paling rentan, terutama di tengah seringnya bencana banjir rob melanda wilayah desa.
Mewakili Kuwu Ambulu, Sunaji yang sedang berada di kegiatan lain, Diani menyebutkan, bukan hanya sekedar angka di atas kertas, BLT DD di Ambulu menjelma menjadi momen yang menyatukan. Warga yang datang bukan hanya yang berusia produktif, tetapi juga para lansia yang tetap bersemangat meski fisik mulai melemah.
“Saya sebagai Pelaksana Teknis, tepatnya PPKD, sangat senang karena banyak yang datang langsung ke Balai Desa meskipun di usia senja,” tuturnya.
Lanjut dikatakan Diani, penyaluran dilakukan secara langsung di Balai Desa Ambulu dan disaksikan oleh Badan Permusyawaratan Desa (BPD) sebagai lembaga pengawas. Sementara itu, bagi KPM yang sedang sakit atau tidak mampu datang ke lokasi, bantuan disalurkan langsung ke rumah mereka oleh Kepala Dusun dan perangkat RT/RW, didampingi oleh kader PKK serta perwakilan lembaga desa lainnya.
“Kehadiran warga secara langsung memang menjadi pemandangan yang menyentuh, walaupun banyak yang sudah usia senja. Semua berkumpul dalam semangat yang sama menerima hak mereka sebagai warga negara. Bagi penerima BLT yang sakit atau tidak bisa berjalan ke Balai Desa, Pemdes Ambulu dengan sigap menyambangi kediaman penerima BLT yang berhalangan,“ jelasnya lagi.
Langkah ini bukan sekadar bentuk pelayanan, melainkan cermin empati dan kehadiran negara sampai ke sudut-sudut rumah warga. Dengan membawa serta BLT dan sedikit percakapan hangat, kedatangan tim desa menjadi penyambung harapan di tengah keterbatasan.
Kegiatan ini menegaskan bahwa BLT bukan hanya program bantuan, tapi juga momentum untuk meneguhkan nilai-nilai gotong royong dan perhatian sosial. Di balik nominal bantuan, ada kisah ketulusan, kerja keras perangkat desa, dan semangat para penerima yang tak lekang oleh usia.
Desa Ambulu telah memberi contoh bahwa pelayanan publik tidak harus rumit dan kaku. Cukup dengan ketulusan dan kehadiran yang nyata, kepercayaan masyarakat bisa tumbuh dari hal-hal sederhana: dari balai desa yang terbuka lebar, hingga langkah kaki yang menapak pintu rumah warga. @Ries