Kab. Cirebon, PN
Pandemik Covid-19 yang mengepung hampir seluruh daerah di dalam negeri termasuk Kabupatem Cirebon, tentunya kini sangat berdampak pada hilangnya dan juga sulitnya mata pencaharian atau pekerjaan sehingga membuat rakyat menjerit karena menahan rasa lapar. Bahkan hampir seluruh sektor ekonomi berhenti total dan menimbulkan kemiskinan baru di Kabupaten Cirebon, sementara dewan dengan partai politiknya yang dulu menjanjikan kesejahteraan rakyat hanya diam membisu melihat rakyat yang dulu memilihnya hingga duduk di kursi empuk. Kini rakyat seolah di campakkan begitu saja, kemana dewan yang dengan idealisnya siap bela umat, bela rakyat ? Ternyata hanya jargon semata. Demikian dikatakan Adang Juhandi Tokoh Masyarakat Cirebon Timur kepada PN, Rabu (8/4).
Lanjut dikatakan Adang, selain itu, wabah Pandemik Covid-19 tentunya juga berdampak pada ribuan masyarakat Kabupaten Cirebon yang pada akhirnya menjadi pengangguran, menahan lapar bahkan berduyun-duyun minta pelayanan kesehatan di rumah sakit. Namun hingga saat ini tidak terdengar adanya solusi dan gebrakan dari para dewan untuk memberikan solusi dan alternatif tegas terhadap derita rakyat ini. Bahkan dirinya cenderung berfikir jika suara rakyat hanya dijadikan komoditi kursi empuk semata, setelah itu rakyat ditinggalkan dan di cuekkan. Menurutnya, jika persoalan penting ini tidak segera diperhatikan secara serius dan tidak segera dikucurkan anggaran bantuan sosialnya, dirinya mengkhawatirkan terjadinya gejolak sosial masyarakat yang dapat mengganggu kondusifitas daerah. ”Pemerintah harus segera melangkah cepat dan jangan terlalu lama mengucurkan anggaran ketika rakyat sudah lapar, dan kepada Anggota dewan Apakah suara rakyat hanya di jadikan komoditi untuk merebut kursi empuk dan setelah itu cuek ?,” tuturnya.
Adang pun berharap Anggota dewan seharusnya segera ambil langkah cepat dan solusi untuk perubahan anggaran. Selain itu Perda pun sebagai regulasinya agar Dana Desa bisa di alokasikan untuk penanggulangan dan menjawab lapar rakyat yang perlu adanya penanganan cepat. Menurutnya, persoalan covid-19 tidak hanya berfokus pada sosialisasi, penyemprotan serta APD saja, selain itu ada hal yang sangat penting juga yang harus diperhatikan akibat dampaknya. Secara otomatis sektor ekonomi melemah dan tingkat pengangguran masyarakat drastis meningkat tinggi. Ini sangat perlu diperhatikan juga. ”Jadi jangan hanya sosialisasi, penyemprotan dan APD saja, urus dulu lapar rakyat itu yang utama. Ngapain pencegahan jika rakyat lapar?,” singgungnya. (ries)