Indramayu, PN
Warga binaan Lapas Indramayu mengikuti
pelatihan pertanian organik dan budidaya Maggot BSF (Black Soldier Fly), Rabu (21/4). Pelatihan yang diikuti 10 peserta dan tergabung dalam kelompok Bima Sakti (Bimbingan Masyarakat Peduli Kelestarian Hayati) ini diprakarsai oleh Pertamina.
Pada kegiatan ini, CSR Pertamina RU VI Balongan menggandeng kelompok Wiralodra yang merupakan salah satu mitra binaan RU VI sebagai intsruktur pelatihan.
Unit Manager Communication, Relation and CSR Pertamina RU VI Balongan Cecep Supriyatna mengatakan, pelatihan ini merupakan bentuk kerjasama antara Pertamina RU VI Balongan dengan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Indramayu dalam memberdayakan warga binaan agar memiliki keahlian bercocok tanam.
Menurutnya, tanaman organik memiliki pasar tersendiri karena saat ini banyak kalangan masyarakat yang lebih memilih sayuran organik yang dirasa lebih sehat karena tidak terpapar pestisida atau pupuk kimia lainnya.
“Kami berharap para warga binaan di Lapas Indramayu ini setelah keluar nanti bisa memiliki keahlian dalam membuka peluang usaha sehingga tidak kembali terjerumus dalam tindak kriminal,” kata Cecep.
Ditambahkan, saat ini potensi pasar maggot cukup besar karena banyak digunakan sebagai pakan ternak yang memiliki kandungan protein yang tinggi. Selain itu, harga Prepupa (maggot kering) dipasaran juga cukup tinggi yakni mencapai Rp 100.000 perkilonya.
“Saat ini permintaan pasar cukup tinggi, di Indramayu sendiri kebutuhan maggot masih belum terpenuhi jadi ini peluang bagus untuk menekuni budidaya maggot,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Lapas Indramayu Drs. Abdurrohim, mengatakan kerjasama pelatihan yang ditujukan untuk tahanan lapas ini merupakan salah satu program dalam membentuk karakter warga binaan ke arah yang positif.
“Kami ucapkan terima kasih kepada Pertamina RU VI atas perhatiannya kepada penghuni lapas Indramayu. Karena dengan adanya perhatian dari berbagai pihak, maka tingkat kriminal di Indramayu tidak meningkat tetapi akan semakin menurun,” katanya.
Abdurrohim berharap warga binaan di Lapas Indramayu bisa berubah sehingga ketika bebas nanti tidak kembali melakukan tindakan criminal, melainkan bisa menjalani aktifitas pekerjaan yang baik seperti pertanian organic maupun budidaya maggot. (saprorudin)














