Kab. Cirebon, PN
Tidak jelasnya Program Sembako BanProv Jawa Barat menjadikan polemik dan permasalahan yang menjadi pemikiran serius seluruh pemerintah desa, tak kecuali dengan Pemerintah Desa Curug Kecamatan Susukanlebak. Seperti pada penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa, hal tersebut menjadi simalakama bagi pemdes untuk menyalurkannya ketika disisi lain program PemProv Jawa Barat sendiri masih belum tersalurkan kepada warga penerima bantuan. Sehingga, penyaluran BLT Dana Desa pun praktis terhambat menunggu realisasinya penyaluran Sembako BanProv Jawa Barat yang terakhir tersalurkan di tahap kedua atau di dua bulan yang lalu. Untuk diketahui, di penyaluran Sembako BanProv Jawa Barat tahap kedua lalu terjadi error hilangnya separuh data Keluarga Penerima Manfa’at, alhasil dalam penyaluran BLT tahap 4, tahap 5 dan tahap 6 di Desa Curug baru dapat tersalurkan setelah terbitnya kejelasan data KPM Sembako BanProv Jawa Barat.
Kuwu Desa Curug, Siti Kurniaminati mengatakan, meski belum tersalurkan realisasinya, kini setelah muncul data KPM pada Program Sembako BanProv Jawa Barat tentunya pihaknya langsung merealisasikan penyaluran BLT tahap 4 sampai tahap 6 atau sebanyak tri wulan sebesar Rp 900.000,- per KK. Adapun warga yang terdata sebagai penerima Program BLT Dana Desa di Desa Curug sendiri sebanyak 94 KK. Sedangkan untuk data Sembako BanProv Jawa Barat yang belakangan menjadi polemik, kini data penerima program tersebut baru muncul beberapa hari lalu untuk sebanyak 341 KPM. Selain itu, untuk sumber bantuan lainnya seperti Program BST Kemensos terhitung ada sebanyak 90 RTS, Program PKH sebanyak 250 KPM dan Program BSPS sebanyak 325 KPM. ”Setelah ada kepastian data Program Sembako BanProv, hari ini kami salurkan BLT Dana Desa tahap 4.5 dan 6 atau sebanyak tri wulan sebesar Rp 900.000,- per KK. Ini benar-benar menjadi pemikiran serius dan beban moral pemdes ketika adanya error pada program bantuan lainnya,” terangnya usai acara penyaluran BLT yang digelar Puskesos setempat. (ries)