Indramayu, PN
Bentuk kepedulian Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) DPRD Kabupaten Indramayu akan memperjuangkan nasib tenaga honorer pada Dinas Pendidikan (Disdik) karena dinilai terjadi perbudakan modern.
Ketua Fraksi PDIP H. Abdulrohman mengatakan nasib para honorer pada Disdik sangat memprihatinkan, pasalnya honor atau upah yang diterima para honorer untuk perbulannya kurang dari Rp. 500 ribu, sehingga sangat tidak layak untuk kesejahteraan para tenbaga honorer. Hal ini disinyalir terjadi Perbudakan modern di Kabupaten Indramayu.
Jumlah terbanyak tenaga honorer di Kabupaten Indramayu terdapat di Disdik mencapai 6000 orang, sementara ASN di dinas tersebut agak berkurang, sementara perhatian dari pemerintah daerah sangat tidak manusiawi, oleh karenanya Fraksi PDIP DPRD Kabupaten Indramayu sangat prihatin melihat nasib tenaga honorer yang tiap bulannya hanya mendapatkan honor kurang dari Rp 500 ribu perbulan. “Inikan keterlaluan nasib mereka (tenaga honorer) tidak pernah diperhatikan,” ujarnya.
H. Abdulrohman menegaskan, dengan kondisi nasib para honorer terutama pada dinas pendidikan. Kabupaten Indramayu, akan mengusulkan anggaran sebesar Rp.30 miliyar, dengan nominal tersebut diatas masih kurang jika mencapai kesejahteraan, namun upaya ini tetap akan memperjuangkan, dengan pengajuan sebesar Rp.30 miliar para honorer akan menerima tambahan honor” kasihan mereka mempunyai anak dan kebutuhan yang sama dengan. Para ASN lainnya” tegas H.Rohman
Bentuk kepedulian Fraksi PDIP kabupaten indramayu terhdap para honorer tidak akan berhenti sampai disini, melainkan terus mengupayakan kesejahteraan para nasib honorer lainnya, persoalannya uang di pemerintahan kabupaten Indramayu masih ada , maka tidak ada alasan para tenaga honorer terus diperbudak oleh sebuah system. “Kalau uang di Kabupaten Indramayu tidak ada kami maklumi,” pungkas Ketua Fraksi PDIP. (02/san)