
Terhitung hingga hari ini, RSUD Waled Kabupaten Cirebon tengah menangani 7 (tujuh) Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dugaan kasus Covid-19 atau virus corona yang tengah mewabah di dalam negeri dan sudah menjadi sorotan dunia internasional. Dalam hal menghadapi wabah Covid-19 ini, RSUD Waled juga telah memiliki Tim Satgas Khusus penanganan Covid-19 yang terdiri dari dokter-dokter spesialis, mulai dari spesialis paru-paru, spesialis anak, spesialis THT, spesialis radiologi, dan 6 spesialis lainnya serta melibatkan tenaga perawat profesional yang senantiasa siap bekerja 24 jam. Hal ini tersampaikan ketika Jajaran Direksi RSUD Waled menggelar Jumpa Pers, Sabtu (21/3) hari ini diruang Direksi setempat yang dihadiri langsung Direktur RSUD Waled, dr. H. Budi S Soenjaya, MM, Wadir Pelayanan Medis, dr. Hj. Dwi Sudarni, MARS, Kabag Kesekretariatan, H. Soleh Bastaman, SKM., M.Kes dan Kabid Pelayanan Medis, dr. Yadi Supriadi.
Dikatakan Direktur RSUD Waled, dr H. Budi S Soenjaya, MM, RSUD Waled sendiri hanya memiliki 7 Bad untuk penanganan kasus Covid-19 dan saat ini sudah dalam kondisi maksimum atau sudah terisi 7 PDP. Adapun untuk 3 PDP yang masuk sejak Sabtu-Minggu lalu sudah diambil Swab hidung untuk dikirim ke Litbangkes Jakarta, sedangkan untuk 3 PDP yang baru masuk tiga hari lalu dan 1 PDP rujukan dari RS Mitra Plumbon yang baru masuk hari ini akan menyusul pengiriman Swab hidung dihari berikutnya. Tes Swab Covid-19 sendiri merupakan pengambilan sampel lendir di saluran pernapasan untuk menguji ada tidaknya virus corona pemicu infeksi pernapasan pneumonia akut. Bahkan untuk menunggu hasilnya sampai 14 hari kedepan yang nantinya akan di informasikan langsung dari Litbangkes ke Dinkes Kabupaten Cirebon dan RSUD Waled. “Kami juga berharap pemerintah melibatkan rumahsakit swasta dalam mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 ini mengingat di Kabupaten Cirebon hanya RSUD Waled, RSUD Arjawinangun dan RS Paru-Paru Sidawangi yang membuka pelayanan kasus Covid-19,“ ujarnya.
Lanjut disampaikan Budi, dari 7 PDP yang tengah ditangani pihaknya memastikan keseluruhannya merupakan warga Kabupaten Cirebon, 2 laki-laki dan 5 perempuan. Dimana selain memiliki gejala yang serupa, keseluruhan PDP memiliki riwayat perjalanan sepulang dari daerah yang terpapar Covid-19 seperti Kota Jakarta, Tangerang dan Bali. Untuk 1 ODP (Orang Dalam Pemantauan) sepulang dari Tangerang dengan memiliki gejala yang mirip sudah dilakukan pemeriksaan dan hasilnya negatif sehingga bisa dipulangkan. Namun terkait 2 PDP asal Desa Tuk Karangsuwung Kecamatan Lemahabang yang merupakan jama’ah yang memiliki riawayat perjalanan sepulang ziarah dari Bali tentunya untuk 39 jama’ah lainnya dalam status Orang Dalam Pemantauan (ODP) sampai menunggu hasil litbangkes untuk kedua PDP yang masih dalam penanganan Satgas Khusus Covid-19 RSUD Waled. “Jika hasil dari 2 PDP negatif tentunya 39 jama’ah lainnya negatif juga, namun demikian untuk 39 jama’ah lainnya masih berstatus ODP,“ tuturnya.
Budipun menambahkan, saat ini RSUD Waled sudah maksimum atau overload ruang isolasi untuk penanganan kasus Covid-29, pihaknya sampai saat ini belum mengetahui Rumahsakit swasta yang dapat dilakukan rujukan berikutnya. Pada dasarnya RSUD Waled sudah menyiapkan 8 ruangan tambahan dan secara pelayananpun siap untuk melayani masyarakat, namun demikian untuk peralatan dan sarana lainnya belum lengkap sehingga 8 ruangan tambahan belum bisa digunakan secara darurat karena besarnya anggaran yang harus dikucurkan untuk memenuhi kelengkapan ruang isolasi. Menurutnya, pihak BPJS pun sudah siap mengcover untuk pasien PDP Covid-19 dengan Kelas III asal sesuai prosedur yang benar dan terpenuhi. Untuk himbauan dari RSUD Waled sendiri berharap kepada seluruh masyarakat untuk pentingnya mengkonsumsi vitamin dengan dosis tinggi, menjaga stamina, banyak minum air putih, konsumsi makan bergizi, rutin cuci tangan, jangan bepergian jika tidak perlu, kemudian jangan sering berkumpul atau social distancing, karena menurut ilmuan percikan penyebaran Covid-19 dengan jarak 1-2 meter. “Kami juga melakukan larangan besuk dan membatasi jumlah orang yang menemani seluruh pasien yang dirawat di RSUD Waled terhitung sejak 17 Maret-30 Maret 2020. Hal ini jelas guna antisipasi dan juga meminimalisir penyebaran Covid-19,“ jelasnya. (ries)