Indramayu,PN
Ruang Terbuka Hijau (RTH) eks Pasar Jatibarang yang sudah selesai di bangun kini menjadi spot berkumpulnya masyarakat sekitar kota, akibatnya tak jarang ratusan warga berkerumun menjadi kawasan beresiko penularan Covid 19.
Camat Jatibarang Indra Mulyana SIP .MSi saat dikonfirmasi Pelita Rabu (2/9) kemarin mengakui bila persoalan RTH kini menjadi masalah serius terutama terkait dengan kewenangan pengelolaan kawasan tersebut.” Selama ini RTH Jatibarang belum diserah terimakan , oleh karena itu hingga saat belum ada pengelola khusus yang ditunjuk,” tutur dia.
Kondisi ini menyebabkan kawasan RTH tidak dikelola dengan baik, sehingga kondisinya kini kurang terawat bahkan di sekitar lokasi RTH juga sudah banyak bermunculan pedagang kali lima sehingga terkesan kumuh.” Kami pihak kecamatan sebenarnya tidak kurang kurang menghimbau bahkan berusaha menertibkan, namun petugas bubar kegiatan berlangsung kembali,” jelas dia.
Sebenernya stakeholder yang bertanggungjawab terkait dengan pengelolaan RTH Jatibarang berda di Kimrum dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) namun hingga saat ini masih dalam pengelolaannya masih belum terlihat jelas.” Terpaksa kami bersama koramil dan polsek melakukan pengamanan dan pengaturan pengunjung secara langsung, setiap sabtu dan minggu kita tempatkan 5 anggota koramil dan polsek untuk menjaga kawasan tersebut, tidak ada dana semua sukarela,” ungkapnya.
Hal yang sama juga terkait dengan kerusakan jalan akses menuju RTH Jatibarang, sepanjang hampir 500 meter. Jalan tersebut merupakan kewenangan PJKA, sehingga perbaikan diserahkan ke DAOP III PJKA dalam perbaikannya.” Kami sudah mengirimkan surat ke pihak DAOP III, jawabannya akan diperbaiki mereka, sehingga kita hanya bisa menunggu, memang kondisinya menjadi kurang nyaman dan indah dipandang mata,” tandas dia.
Hingga berita ini diturunkan, kondisi RTH Jatibarang masih menjadi kawasan tak terawat dan tak jelas pengelolannya. Oleh karena itu muspika dan masyarakat Jatibarang berharap semua pihak terkait agar segera mengambil langkah jelas terkait dengan nasib proyek miliaran rupiah tersebut.**(san)