Pelita News | Cirebon Timur – SMK Muhammadiyah Lemahabang, Kabupaten Cirebon mengeluhkan adanya kegiatan razia kendaraan yang digelar Satlantas Polresta Cirebon tepat di gerbang sekolah pada Senin 12 Agustus 2024 jelang jam masuk sekolah. Praktis, belasan kendaraan di amankan dalam razia tersebut karena pelanggaran tidak menggunakan helm dan tidak dilengkapi surat – surat kendaraan. Bukan hanya para siswa saja, sekolah pun merasa terkejut dengan banyaknya petugas Satlantas Polresta Cirebon yang menindak tegas pelanggaran hingga ke parkiran kendaraan siswa.
Tokoh Muhammadiyah Lemahabang, Hadi Permana mengungkapkan rasa kecewanya atas digelarnya kegiatan razia kendaraan oleh Satlantas Polresta Cirebon yang menyasar para siswa – siswi dan guru SMK Muhammadiyah Lemahabang tepat di depan gerbang sekolah. Menurutnya, dengan digelarnya razia tersebut dirasa sangat menggangu aktifitas belajar di jam sekolah.
“Kami semua merasa terkejut. Kami tidak mempermasalahkan razia ini jika dilakukan di jalan umum yang tidak harus di depan gerbang sekolah. Dan baru pertama kali dalam kurun 24 tahun ada razia kendaraan di depan gerbang sekolah kami,“ keluhnya.
Menurutnya, razia kendaraan bermotor yang menyasar para pengendara di bawah umur itu di depan gerbang sekolah tempatnya mengajar tersebut, jelas mengganggu kegiatan belajar mengajar (KBM). Pasalnya, tidak sedikit orang tua murid yang anaknya terjaring razia, mempertanyakan ke pihak sekolah.
Keluhan serupa di lontarkan Wakasek Kesiswaan SMK Muhammadiyah Lemahabang, Jimmy Karlsson. Menurutnya, razia dilakukan Satlantas Polresta Cirebon pada saat jam masuk sekolah, sehingga hal ini menghambat Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang tertunda hingga satu jam lamanya. Di akuinya, sekitar belasan kendaraan siswa SMK Muhamadiyah yang terjaring karena pelanggaran tidak menggunakan helm maupun tidak dilengkapi surat – surat kendaraan.
“Kebanyakan dari mereka memang kedapatan tidak menggunakan helm atau tidak melengkapi surat-surat kendaraan. Belasan motor siswa diangkut, meskipun sudah memverifikasi surat kepemilikan,“ ujarnya.
Jimmy pun mempertanyakan kegiatan Satlantas Polresta Cirebon apakah dilaksanakan serupa di sekolah lainnya. Hal itu tentunya agar jangan sampai ada pemikiran unsur sentimen jika razia ini hanya dilaksanakan di SMK Muhamadiyah Lemahabang saja.
“Pertanyaan kami apakah razia ini dilakukan harus pagi pas anak – anak mau masuk jam sekolah dan apakah tepat jika dilakukan persis di samping dan pintu masuk sekolah? Apakah razia ini juga benar – benar dilakukan di sekolah lainnya, khususnya di wilayah Kecamatan Lemahabang ?,“ tanya Jimmy.
Menanggapi adanya keluhan dari SMK Muhammadiyah Lemahabang, Kasat Lantas Polresta Cirebon, Kompol Mangku Anom Sutresno menjelaskan, kegiatan operasi penertiban kendaraan tersebut pasalnya dilakukan secara tematik sekitar Pukul 06.30 Wib di sekitar Jalan Karangsuwung tepatnya di depan SMK Muhammadiyah Lemahabang.
“Pada razia hari ini sedikitnya ada 19 kendaraan di amankan karena kedapatan tidak menggunakan helm dan juga tidak dilengkapi surat-surat kendaraan,“ terangnya.
Anom pun kembali menjelaskan, jika kegiatan razia ini merupakan upaya terakhir dari kegiatan rutin yang selalu dilakukan Polisi Goes to School. Untuk itu, dengan kegiatan ini diharapkan dapat membuat efek jera bagi para siswa yang kerap melakukan pelanggaran lalu lintas. Ia juga menegaskan, kegiatan razia hari ini tidak hanya dilakukan di depan SMK Muhammadiyah Lemahabang saja, pihaknya akan memberlakukan hal serupa secara acak di sekolah lainnya di wilayah hukum Polresta Cirebon.
“Kami melaksanakan razia ini tidak hanya di SMK Muhammadiyah Lemahabang saja, kami akan melakukan razia yang serupa ke sekolah – sekolah yang ada di Kabupaten Cirebon,“ tegasnya. @Ries