Kab. Cirebon, PN
Berpuluh tahun lamanya terbengkalai pasca kegiatan galian pasir, warga pemilik lahan mati yang berlokasi di Desa Kaligawe Kecamatan Susukanlebak pun merasa dirugikan akibat lahan miliknya yang sudah tidak dapat produktif kembali seperti sedia kala. Berpuluh tahun telah berlalu, kini lahan eks galian yang mangkrak tersebut ditata dan dipulihkan kembali. Bahkan setelah hasilnya nampak baik, lahan tersebut kini sangat berpotensi ditengah keterbatasan lahan untuk pengembangan pemukiman warga di desa tersebut. Sehingga pemilik lahan yang berpuluh tahun lamanya dirugikan akibat tidak mendapatkan penghasilan atas lahan terbengkalainya tersebut, kini berpeluang ditengah kebutuhan warga masyarakat atas keterbatasan lahan untuk pengembangan pemukiman atau tempat tinggal.
Untuk diketahui, lingkungan pemukiman di Desa Kaligawe sendiri dalam kondisi kawasan padat penduduk ditengah minimnya lahan untuk pengembangan pemukiman atau tempat tinggal. Berdasarkan Pantauan PN, untuk sejauh ini di sektor pertanian pun nampak masih mengimbangi luas wilayah Desa Kaligawe meski terdapat beberapa bangunan rumah tinggal berdiri diatas lahan pertanian. Tentunya, dengan adanya lahan mati atau lahan terbengkalai eks galian yang kini tengah dipulihkan kembali, setidaknya dapat menjadi harapan karena sangat berpotensi pada pengembangan pemukiman yang menjadi kebutuhan warga masyarakat setempat tanpa harus merusak atau tanpa harus menggunakan lahan pertanian yang masih produktif.
Kasih Kesejahteraan Desa Kaligawe, Sudrajat, membenarkan jika lahan yang kini tengah diperbaiki merupakan lahan mangkrak alias lahan mati yang sudah tidak produktif sejak sepuluh tahun lalu pasca kegiatan galian pertambangan pasir. Dirinya juga mengakui untuk saat ini kondisi di wilayah desanya sangat padat penduduk dan sulitnya untuk pengembangan pemukiman tempat tinggal baru dikarenakan terbatasnya lahan pemukiman. Oleh karenanya, dengan adanya pemulihan lahan mati tersebut tentunya sangat dapat bermanfaat ditengah kebutuhan masyarakat setempat yang sangat membutuhkan pengembangan pemukiman baru. ”Betul mas, hampir sepuluh tahun lamanya lahan itu mati dan dulu bekas kegiatan galian. Disisi lain, pengembangan pemukiman juga sangat sulit karena keterbatasan lahan, sedangkan kapasitas penduduk sudah terlalu padat,” terangnya. (ries)