Indramayu,PN
Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Indramayu, sejak covid 19 melanda Indonesia telah melakukan langkah kongkrit membantu menekan angka penularan dengan melaksanakan sosialisasi dan penanganan berupa penyemprotan desinfektan di 122 titik pelayanan pubik dan lingkungan masyarakat di Kabupaten Indramayu.
Ketua PMI Cabang Indramayu H.Mulya Sejati didampingi Wakil Ketua H.Trisula serta sekretaris H. Edi Santoso ditemui Harian Pelita News dikantor markas PMI Indramayu menjelaskan bila PMI Indramayu secara mandiri telah berperan aktif dalam upaya pencegahan penularan Covid 19 termasuk memberikan bantuan berupa 1.000 sarung tangan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD).” Selain aktif merespon permintaan penyemprotan desinfektan termasuk jenis desinfektan organik, kita juga berencana memberikan bantuan berupa Alat Perlindung Diri (APD) se sejumlah rumah sakit swasta, yang rencananya akan dilakukan dalam waktu dekat melalui bantuan provinsi,” tutur H.Mulya.
Sementara dimasa Covid 19 ini, guna penyediaan darah bagi masyarakat PMI Indramayu juga buka 24 jam, bahkan pada saat puncak pandemi Covid 19 bulan Mei s.d Juni 2020 pelayanan transfusi darah selama 24 jam.” Pada puncak pandemi covid 19 diakui terjadi adanya krisis ketersediaan darah, namun berkat dukungan berbagai pihak termasuk pihak Polri dan TNI pada HHUT Bayangkara 2020 telah terkumpul 227 labu darah dalam dua kali kegiatan dilingkungan Polres Indramayu didamping dukungan dari anggota TNI di Kodim 0616 Indramayu yang memberikan dukungan donor darah selama pandemi covid 19 ini,” jelas dia.
PMI Indramayu setiap hari tidak kurang dari 60 labu darah yang didistribusikan untuk kebuhan medis disejumlah rumah sakit baik negeri maupun swasta, sehingga bila ditotal lebih dari 1.800 labu darah setiap bulannya.” Melihat kebutuhan yang cukup tinggi ini, maka PMI Indramayu pro aktif melibatkan keluarga donor darah (KDD) yang ada di desa hingga kecamatan sekabupaten Indramayu.”Alhamdulillah kebutuhan darah terbilang aman, sehingga pelayanan bagi masyarakat terutama selama pandemi bisa tetap terlayani, ketersediaan darah menjadi penting bagi pasien keterlambatan penyediaan darah bagi pasien yang membutuhkan tarohannya nyawa seseorang sehingga tidak bisa dianggap sepele,” tutur wakil ketua PMI H.Trisula.
Saat ini PMI Indramayu selain melaksanakan pelayanan transfusi darah, juga telah memiliki alat pendeteksi HIV/AIDS , alat ini sangat membantu menjamin darah yang didistribusikan untuk kepentingan medis sudah aman dari ancaman virus yang mematikan tersebut.” Alat pendeteksi dan filter darah dari berbagai penyakit termasuk HIV/AIDS begitu penting, alat ini cukup mahal, oleh karena itu biaya sesuai permenkes biaya penggantian pengiolahan darah di PMI Indramayu ditetapkan Rp.360.000/labu darah,” pungkasnya.**(san).