Indramayu, PN
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indramayu meresmikan dan mengujicobakan wisata Air Terjun Buatan Bojongsari di Kelurahan Bojongsari Kecamatan/Kabupaten Indramayu. Peresmian dan uji coba wisata tersebut dilakukan oleh Asisten Daerah Ekonomi, Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat (Asda 2) Setda Indramayu Maman Kostaman, Selasa (29/12).
Dikatakan, pembangunan objek wisata air terjun buatan di kompleks wisata Bojongsari untuk menghidupkan ekonomi masyarakat Indramayu. Untuk menarik animo masyarakat pihaknya telah melengkapi fasilitas umum dan beberapa wahana lainnya seperti Kereta Monorel, Taman dan Gazebo, Roller Coaster, Kapal Ayun Columbus, Kolam Air Terjun. Selanjutnya Game Zone berada di gedung lantai 2, Family Karaoke di gedung lantai 3, Ruang Rendam dan Massage di lantai 4, Mushala berada di lantai 1 serta toilet tersedia di lantai 1-4.
Wisata kata dia kalau dikelola dengan baik akan menjadi lokomotif perekonomian yang lain. Pasalnya kalau wisata ini berhasil maka ekonomi-ekonomi yang lain akan ikutan bergeliat seperti usaha transportasi, jasa hotel, kuliner, UMKM yang mengadakan ciindera mata dan sebagainya.
“Dengan investasi yang cukup besar maka harus ada inovasi untuk membangkitkan wisata sebagai lokomotif ekonomi yang lain,” kata Maman Kostaman usai peresmian dan uji coba air terjun buatan Bojongsari.
Menurutnya, dengan diresmikan dan diujicobakan air terjun buatan ini maka Kabupaten Indramayu telah memiliki obyek wisata yang komplit ada wisata pantai, wisata alam dan wisata buatan atau wisata kreasi. “Masa uji coba ini kita beri waktu satu tahun dan dalam masa satu tahun itu kita akan melihat seberapa besar animo masyarakat untuk berkunjung ke wisata buatan ini dan seberapa besar dampak ekonominya,” kata dia.
Oleh karenanya sambung dia, pada peresmian dan uji coba ini pemkab bukan hanya mengejar PAD tapi bagaimana menumbuhkembangkan ekonomi terutama UMKM yang ada di Kabupaten Indramayu.
Untuk menumbuhkembangkan perekonomian masyarakat/UMKM kata Maman, pemkab rencananya akan mengintegrasikan semua wisata. Artinya, dari obyek wisata ke obyek wisata lainnya akan dibikinkan jalan poros. Contohnya, Islamic Center yang saat ini menjadi icon wisata religi dan banyak dikunjungi wisatawan diharapkan bisa berwisata ke kompleks wisata di Bojongsari, karena di Bojongsari tidak saja ada air terjun buatan namun ada obyek wisata lainnya seperti kolam renang, gedung pintar dan waduk.
“Dari Islamic Center kita akan bikin jalan poros yang tembus ke lokasi kompleks wisata Bojongsari. Dan jika pengunjung masih mau berwisata lagi akan dibuat jalan poros tembus ke wisata Karangsong. Perihal pekerjaan jalan poros sudah disampaikan ke Bappeda untuk direncanakan secara bertahap berkaitan masalah anggaran. Sementara untuk kelanjutannya bisa dilanjutkan oleh bupati terpilih melalui visi misi bupati terpilih yang akan dimasukan ke dalam RPJMD,” kata mantan Kepala Diskopdagin ini.
Ia membenarkan adanya larangan tidak boleh ada even perayaan tahun baru dari Satgas COVID-19 kabupaten, provinsi dan pusat namun pembukaan air terjun buatan ini tidak dibarengi dengan even yang memicu kerumunan. Jumlah pengunjung sangat terbatas sekira 25 persen dan diwajibkan menerapkan protokol kesehatan.
Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Indramayu, Carsim membenarkan jumlah pengunjung dibatasi karena situasinya masih di tengah pandemi COVID-19.
Untuk mempromosikan keberadaan air terjun buatan ini pihaknya akan menggratiskan bagi pengunjung selama satu bulan. Masih tahap uji coba dalam satu tahun tiket masuk per orang dikenakan biaya sebesar Rp.10.000, wahana Rp.5.000 dan untuk koin roller coaster dibandrol sebesar Rp.1.250.
“Dalam uji itu kami akan melihat seberapa besar animo masyarakat untuk berkunjung ke wisata ini,” ungkapnya.
Ia belum bisa menyimpulkan apakah obyek wisata air terjun buatan ini akan dikelola dinas atau di kelola pihak ketiga. “Kesimpulannya akan diketahui setelah masa uji coba nanti,” tambahnya. (01/san)