Pelita News | Cirebon Timur,- Bersumber dari anggaran Dana Desa Tahun 2024, Pemerintah Desa Sigong, Kecamatan Lemahabang membangun gebyok di situs makam Mbah KH. Abdul Manan dan Mbah KH. Hambali. Gebyok merupakan salah satu furnitur suku Jawa berupa partisi sehingga dapat difungsikan sebagai penyekat antar ruangan. Gebyok hadir dengan ukiran khas Jawa dan terbuat dari kayu jati yang bermutu dan berkualitas tinggi.
Kuwu Desa Sigong, Sumarso memaparkan, pembangunan gebyok di situs makam ini menelan anggaran sebesar Rp 375 juta rupiah yang bersumber dari Dana Desa Tahun 2024. Dengan adanya gebyok di situs keramat ini tentunya akan lebih memiliki nilai etis, estetis dan spiritual, seperti pada ukiran gebyok memaparkan tujuan hidup manusia, sangkan paraning dumadi (asal dan tujuan hidup), keharmonisan, kesejahteraan dan kedamaian. Keharmonisan desain gebyok memperlihatkan pentingnya keharmonisan hidup dengan alam.
“Gebyok ini berfungsi untuk fasilitas umum yang bermanfaat bagi para pengunjung TPU, seperti tempat beristirahat, berkumpul, atau mengadakan acara – acara keagamaan. Selain itu, pembangunan gebyok yang dirancang dengan baik ini akan dapat meningkatkan estetika TPU dan memberikan kesan yang lebih baik bagi masyarakat,“ paparnya.
Sumarso pun menjelaskan, terdapat banyak keunggulan pada Gebyok Jepara yang digunakan untuk situs makam keramat di desanya. Diantaranya terbuat dari kayu jati yang memiliki mutu terbaik, diukir oleh tenaga ahli dengan penuh ketelitian, produk yang sangat unik dan sangat klasik, memiliki kemewahan dan memiliki nilai karya seni yang sangat tinggi, memiliki desain ukiran yang sangat indah dan sangat awet juga tahan lama hingga berpuluh-puluh tahun.
“Fasilitas umum ini kedepannya akan sangat bermanfaat untuk para peziarah. Untuk itu kami berharap kepada warga masyarakat agar dapat bersama-sama menjaga dan merawat gebyok ini,“ tuturnya. @Ries