Indramayu, PN
Lokasi Kabupaten Indramayu Provinsi Jawa Barat (Jabar) disepanjang Pantai Utara (Pantura) Pulau Jawa dengan panjang garis pantai 147 kilometer tidak berlebihan jika disepanjang garis pantai dari Kecamatan Sukra di ujung barat hingga Kecamatan Krangkeng di ujung tenggara yang berbatasan dengan Kabupaten Cirebon itu bertebaran areal pertambakan dan kawasan obyek wisata pantai. Dengan memiliki Sumber Daya Alam (SDA) keluatan yang cukup besar maka Kota Mangga saatnya serius menata potensi kelautan untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Demikian dikatakan salahsatu Pembina BPC Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kabupaten Indramayu, Jaenudin, Senin (25/01).
Menurutnya, melihat potensi kelautan yang ada ia berharap pemerintah daerah kedepan menghadap kelaut. Artinya secara serius mengembangkan potensi kelautan baik dari segi perikanan maupun pariwisata. “Potensi perikanan kita cukup besar dan merupakan pemasok ikan terbesar di wilayah Jabar,” sebutnya.
Sementara untuk sektor pariwisata pantai, ia juga berharap agar jangan terpecah-pecah tetapi menyatu dalam satu kawasan. Tinggal konsepnya diatur seperti apa. Misal dalam satu kawasan itu, dibagi beberapa blok. Blok A menawarkan apa, di Blok B programnya apa dan seterusnya, sehingga bisa menarik minat wisatawan baik local maupun regional. “Dari konsep disinyalir akan banyak tenaga kerja lokal terserap dan muaranya PAD kita ikut meningkat pula,” kata Jay sapaan akrabnya.
Solusi penyerapan tenaga kerja sambungnya, selain dari sector pariwisata, Pemkab Indramayu diharapkan mendirikan BUMD-BUMD baru yang salah satunya fokus pada penyerapan tenaga kerja, seperti mendirikan BUMD di bidang konstruksi, migas dan BUMD lainnya. BUMD konstruksi orientasinya pada pekerjaan atau proyek nasional sehingga tidak berbenturan dengan pengusaha lokal. Untuk BUMD di bidang migas ia menyarankan saat ada pemasangan pipa di garis pantai harusnya tanah yang terkena pemasangan pipa itu tidak dibebaskan dengan cara dibeli tetapi disewakan saja dan nantinya dikelola oleh BUMD dengan memanfaatkan tenaga kerja lokal. Kalau tehnisnya seperti itu kata Jay diyakini akan banyak menyerap tenaga kerja local.
Pemkab juga diharapkan mengembangkan BUMD yang sudah ada seperti PDAM. PDAM mencoba mengembangkan produk turunan (air) seperti air kemasan, air yang langsung bisa diminum. “Pemerintah daerah harus punya pandangan luas. Tujuannya menyerap tenaga kerja yang banyak. Intinya jika pos-pos itu dikelola BUMD tentunya yang bekerja putra daerah atau memberdayakan putra daerah. Sehingga mobilitas perekonomian akan berkembang didaerah kita sendiri,” harap Jay.
Kemudian menyikapi adanya Pelabuhan Patimban di Kecamatan Pusakanegara Kabupaten Subang yang berbatasan dengan Kecamatan Sukra juga harus dipikirkan bagaimana caranya orang-orang yang punya investasi atau membuka usaha di pelabuhan itu kira-kira tempat tinggalnya di wilayah Indramayu. “Dengan BUMD yang ada, kita membikin kawasan industri baru atau kawasan perumahan yang memungkinkan untuk tempat istirahat mereka,” saran pria yang berprofesi sebagai konsultan ini. (saprorudin)