Indramayu.PN
Menerima penghargaan Presiden RI Jokowi, sebagai Desa Perontohan dalam penanganan pekerja Indonesia ke luar negeri (Migran)tahun 2018 lalu , Desa Kenanga Kecamatan Sindang Indramayu memang telah membuktikan kiprahnya dalam menyelesaikan bebagai persoalan TKW di sejumlah negeri tujuan.
Melalui kerjasama dengan Kementrian Tenaga Kerja (Menaker) penanganan para buruh migran sebagai “pahlawan devisa” juga diwujudkan dalam upaya pembinaan para eks TKW yang telah kembali ke kampung halamannya untuk mendapatkan pelatihan keterampilan kerja melalui kegiatan home industry seperti pengolahan manisan dan dodol mangga, jus mangga, sirup serta aneka hasil industry lainnya.”Melalui bantuan dari BRI kita mampu membangun rumah produksi bagi para eks buruh migran untuk mengembangkan usaha kecil, selain itu pembinaan bagi keluarga TKW juga berdiri rumah edukasi bagi Pendidikan anak-anak keluarga TKW termasuk para suami TKW untuk mendapatkan pembinaan untuk tidak konsumtif menggunakan dana kiriman TKW di Indonesia,” Tutur H.Darpani SH Mantan kuwu Kenanga.
Saat ini di komplek balai Desa Kenanga juga berdirikantor pelayanan untuk mencatat warga desa yang akan berangkat atau kedatangan mereka, terlebih ditengah situasi covid 19.” Kita menerapkan protocol kesehatan tekait dengan pandemi covid 19, sehingga kedatangan warga baik migran maupun urban bisa terpantau,” tandas dia.
Ditunjuknya Desa Kenanga sebagai desa percontohan oleh kementerian tenaga kerja (Kemenaker) dengan wujud Desa Migran Produktif ( Desmigratif) besama dengan 240 desa lainnya di Indonesia . Tentunya memberikan angin segar bagi para buruh luar negeri untuk bisa bekerja dengan nyaman melalui perlindungan pemerintah, sekaligus mendapatkan jaminan akan upah selama mereka bekerja di negara tujuan.
Darpani, yang merupakan putra daerah Indramayu mengaku sangat prihatin bila melihat berbagai persoalan yang merundungi para TKW di luar negeri. Banyak cerita tekait dengan perlakuan tidak manusiawi para majikan mereka di rantau. Namun demikian dirinya optimis melalui keterlibatan semua pihak baik pemerintah pusat hingga daerah dan wilayah terakhir yaitu desa , bersinergi maka masalah TKW Indonesia secara berangsur bisa terselesaikan dengan baik.”Bukan hanya di desa kami atau di Indramayu, persoalan buruh migran tentunya harus mendapatkan perhatian, perlindungan hukum atas nasib sebagai pekerja yang behak mendapatkan upah, maupun hak kemanusiaan untuk mendapatkan perlakukan manusiawi tentunya harus diperjuangkan,” ungkapnya.
Selain masalah TKW buruh migran, Desa Kenanga juga harus terus menuntaskan persoalan yang dihadapi diantaranya mengenai imprastruktur seperti akses jalan yang harus tuntas, pemberdataan ekonomi masyarakat melalui kegiatan usaha kecil dan menengah (UKM) , saluran draenase untuk mencegah banjir di blok dukuh, blok krajan,” Masalah akses jalan di blok krajan, yang belum tuntas kita akan usahakan selesai tahun depan, saluran penanganan banjir di blok dukuh maupun di blok induk, Alhamdulilah kita sudah menuntaskan persoalan saluran limbah pabrik krupuk, melalui pembangunan instalasi pengolahan limbah (IPAL), beberapa persoalan tadi menjadi pekerjaan rumah yang harus dituntaskan kedepan,” Pungkas Darpani.**(ichsan)
Desa De