Kab. Cirebon, PN
Entah harus menunggu berapa banyak korban lagi yang terjatuh akibat kecelakaan lalulintas yang disebabkan kondisi jalan berlubang dan tertutup genangan air. Kerusakan jalan yang sangat parah khususnya di sejumlah titik di wilayah timur Kabupaten Cirebon perlu menjadi perhatian serius pemerintah yang kini kondisinya sudah membahayakan serta mengancam keselamatan jiwa para pengguna jalan. Seperti tepatnya di Jalan Raya Pande yang menghubungkan Kecamatan Lemahabang dan Kecamatan Karangsembung sudah mengalami kerusakan sangat berat, dimana akses vital tersebut bak kubangan kerbau tatkala jalan berlubang besar tersebut digenangi air seperti di musim hujan saat ini.
Seperti yang dikeluhkan Cahyo warga Desa Karangsembung yang tengah melintas di jalan raya Pande, kondisi jalan dirasa sudah sangat membahayakan para pengguna kendaraan khususnya kendaraan roda dua. Terlebih jika hujan turun, dipastikan jalanan berlubang tersebut tertutup oleh genangan air dan terlihat bak kubangan kerbau hingga banyak menyebabkan terjadinya kecelakaan. ”Sebenarnya saya merasa takut dan was-was jika melintasi jalanan ini, namun mau gimana lagi karena ini akses utama satu-satunya hingga terpaksa harus saya lewati setiap hari untuk beraktifitas atau bekerja menuju Kota Cirebon,” ujarnya.
Hal senada pun disampaikan Wiwin Firmasnsyah warga Desa Karangwareng. dirinya mengakui sering melihat pengendara lain yang terjatuh akibat berusaha menghindari jalan yang berlubang, sementara hampir keseluruhan jalan yang tepat berada di depan SMA NU Lemahabang tersebut dengan kondisi berlubang besar hingga kedalaman 20 cm bahkan lebih. Untuk itu sudah seharusnya pemerintah melalui pihak terkait untuk dapat segera melakukan perbaikan dan jangan menunggu banyak lagi pengendara kendaraan roda dua yang terjatuh akibat korban kubangan kerbau. ”Kami sebagai warga masyarakat berharap persoalan akses vital ini segera menjadi perhatian pemerintah agar dapat ditangani sesegera mungkin sebelum jatuhnya korban yang lebih banyak lagi,” cetusnya.
Melihat kondisi jalan yang rusak dan terkesan dibiarkan tersebut, salah seorang Aktifis Lingkungan Hidup, Maman menyayangkan lambannya kinerja penanganan dan perbaikan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Cirebon terkait banyaknya persoalan kondisi jalan yang terbilang sangat parah yang hampir terjadi di banyak tempat. Dengan keterlambatan tersebut, maka wajar dan tepat jika Kabupaten Cirebon kembali memperoleh julukan sebagai kota seribu lubang. Yang sangat tidak masuk akal lagi, padahal jalanan ini kerap dilalui oleh para Pejabat Pemda Kabupaten Cirebon maupun para wakil Rakyat. ”Jika terus di diamkan, kemana saja dan dimana saja mereka. Atau Masyarakat hanya cukup diberi janji nanti dan ditampung aspirasinya tanpa adanya tindakan nyata,” geramnya. (ries)