Indramayu, PN
Ketua PGRI Kabupaten Indramayu, Malik Ibrahim mengatakan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) adalah wadah perjuangan guru, pendidik dan tenaga kependidikan, memperjuangkan kedaulatan NKRI, berperang melawan kebodohan dan keterbelakangan serta berhidmat memajukan pendidikan nasional.
Malik juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah yang telah menghargai perjuangan para guru, pendidik formal / non formal dan tenaga kependidikan dengan menetapkan tanggal 25 November sebagai Hari Guru Nasional (HGN). “Melalui HUT ke-75 PGRI dan Hari Guru Nasional 2020, PGRI akan berperang melawan kebodohan dan keterbelakangan serta berhidmat memajukan pendidikan nasional,” kata Kepala Bidang Pendidikan Dasar Disdik Indramayu, dikantornya Selasa (24/11).
Setelah 75 Tahun Indonesia merdeka, sambungnya jati diri PGRI sebagai organisasi profesi yang independen, unitaristik dan non partisan senantiasa dijaga dan melekat di dada pengurus, pejuang aktivitas dan para guru. Sebagai rumah besar perjuangan guru, pendidik dan tenaga kependidikan, PGRI terus bergerak, mengabdi dan memperbarui diri agar senantiasa adaptif dan responsive terhadap perubahan.
Hal lainnya kata dia, di tengan pandemic COVID-19, PGRI eksis dalam mencerdaskan bangsa, kreatif dan berdedikasi menuju Indonesia maju, guru menolak menyerah karena corona. PGRI berjuang untuk meningkatkan kesejahteraan dan kompetensi guru, pendidik dan tenaga kependidikan. “Guru menolak menyerah karena corona,” tegasnya. (02/san)